Duel Hidup-Mati Indonesia vs Irak: Analisa dan Prediksi Starting XI

oleh -3000 Dilihat
STARTUNG TIMNAS scaled

KabarBaik.co- Timnas Indonesia akan kembali menantang kekuatan besar Asia, Irak, pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup B yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (12/10) dini hari, pukul 02.30 WIB. Laga ini bukan sekadar pertandingan grup. Namum, duel hidup-mati bagi Garuda untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.

Di bawah arahan pelatih Patrick Kluivert, Indonesia kemungkinan akan turun dengan formasi 5-4-1. Dengan strategi ini, Ole Romeny ditempatkan sebagai penyerang tunggal. Di belakangnya, empat gelandang, Ricky Kambuaya, Miliano Jonathans, Joey Pelupessy, dan Thom Haye. Mereka diharapkan menopang dengan keseimbangan antara agresi dan disiplin.

Adapun barisan belakang, diprediksi diperkuat lima nama yang sarat pengalaman. Yakni, Calvin Verdonk, Justin Hubner, Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Kevin Diks, dengan Maarten Paes sebagai benteng terakhir di bawah mistar. Dengan catatan, para pemain tersebut kondisi fisiknya sedang prima. Tidak cedera. Starting XI ini berbeda saat Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di laga pertama, yang akhirnya membuat Garuda kalah 2-3.

Jika benar menggunakan skema tersebut, maka jelas menandakan satu hal. Kluivert ingin timnya tampil cerdas dan efisien. Bertahan rapat, lalu menusuk cepat ketika kesempatan datang.

Bertahan Rapat, Lawan Agresivitas Irak

Sementara itu, Irak kemungkinan besar tetap dengan formasi 4-4-2. Skema ini dikenal memiliki gaya bermain agresif, penuh tenaga, dan efisien dalam memanfaatkan bola mati. Duet penyerang seperti Mohanad Ali dan Aymen Hussein berbahaya di kotak penalti, terutama lewat umpan silang dan bola udara.

Dengan lima bek sejajar, Indonesia memiliki keunggulan jumlah pemain di jantung pertahanan untuk mengatasi ancaman tersebut. Tiga bek tengah, Hubner, Idzes, dan Ridho, punya postur tinggi dan relatif kuat dalam duel udara. Idzes, yang sejauh ini tampil solid baik saat di klub maupun di Timnas akan menjadi pemimpin lini belakang. Sedangkan Hubner di sisi kiri bertugas menjaga keseimbangan posisi dan distribusi bola ke sayap.

Namun, formasi 5-4-1 itu mempunyai risiko tinggi. Bila Verdonk atau Diks terlalu sering naik membantu serangan, ruang di belakang bisa dimanfaatkan Irak melalui kombinasi cepat sayap dan striker. Irak juga terkenal mampu memanfaatkan half space, yaitu ruang di antara bek sayap dan bek tengah, yang kerap menjadi titik lemah tim dengan lima bek.

Baca Juga: Karamah Skuad Garuda

Karena itu, koordinasi dan jarak antarlini menjadi kunci. Pelupessy sebagai gelandang jangkar harus disiplin menutup ruang kosong ketika wing-back naik, sementara Haye bertugas menjaga distribusi agar Indonesia tak kehilangan bola di area berbahaya.

 Pertarungan di Tengah: Menang Ritme, Menang Laga

Laga kali ini juga akan sangat ditentukan oleh bagaimana Indonesia mengatur ritme di lini tengah. Irak memiliki gelandang enerjikyang mampu menekan tinggi sekaligus mengatur tempo. Di sisi Indonesia, Pelupessy dan Haye harus tampil tenang. Keduanya perlu memutus aliran bola Irak, tapi juga cepat mengubah arah permainan ke depan. Bila transisi terlalu lambat, Indonesia bisa terjebak di bawah tekanan dan sulit keluar dari area sendiri.

Di sinilah peran Kambuaya dan Miliano Jonathans menjadi vital. Keduanya memiliki kecepatan dan kemampuan menggiring bola yang bisa membuka ruang bagi Romeny di lini depan. Dengan sistem satu striker, Indonesia akan bergantung pada kemampuan Jonathans dan Kambuaya dalam membaca momen, kapan harus menusuk, kapan menahan bola, dan kapan mengalirkan umpan diagonal ke Romeny.

Namun, yang menjadi pekerjaan rumah besar adalah penyelesaian akhir. Dalam beberapa laga terakhir, tim asuhan Kluivert kerap kesulitan mencetak gol dari permainan terbuka. Pelatih asal Belanda itu bahkan mengakui bahwa ketajaman di depan gawang masih menjadi masalah yang harus diperbaiki. Karena itu, mesti dilakukan tendangan jarak jauh, kalau memiliki kesempatan ruang tembak bagus.

Kunci Kemenangan: Efisiensi dan Ketajaman di Momen Kecil

Pertandingan ini hampir pasti akan berjalan dengan tempo tinggi. Irak akan berusaha mencetak gol cepat, sementara Indonesia akan menunggu momen transisi untuk membalas. Dalam situasi seperti ini, efisiensi menjadi segalanya.

Baca Juga: Lawan Indonesia, Arnold Tebar Psywar: Nilai 10 dari 10 untuk Singa Mesopotamia

Maarten Paes di bawah mistar memiliki peran vital. Penampilannya yang stabil di Eredivisie bersama Utrecht dan debut apik bersama Garuda memberi rasa percaya diri tersendiri bagi lini belakang Indonesia. Satu atau dua penyelamatan krusial dari Paes bisa menjadi pembeda hasil akhir.

Di sisi lain, Ole Romeny akan menjadi ujung tombak yang diandalkan untuk mengeksekusi peluang. Dika dikenal sebagai striker cerdik dalam membaca ruang dan mempunyai finishing klinis jika mendapat suplai yang tepat. Tugas Kluivert adalah memastikan Ole Romeny tidak terlalu terisolasi di depan.

Set-piece juga bisa menjadi senjata penting. Dengan tinggi badan pemain seperti Idzes, Hubner, dan Ridho, Indonesia memiliki potensi mencetak gol dari bola mati. Situasi yang selama ini menjadi kekuatan utama Irak justru bisa diputar menjadi peluang bagi Garuda.

Secara kualitas dan pengalaman, Irak memang disebut masih di atas kertas lebih unggul. Mereka memiliki kedalaman skuad, kekompakan yang terbangun selama bertahun-tahun, dan mental bertanding di level tinggi. Namun, Indonesia bukan tanpa peluang. Dalam situasi ideal, ketika tim mampu bertahan disiplin selama 60 menit dan memanfaatkan peluang kecil dengan efektif, hasil imbang bahkan kemenangan tipis bukan hal mustahil.

Secara realistis, sejumlah kalangan menyebut bahwa peluang Irak menang diperkirakan sekitar 50 persen, imbang 25–30 persen, dan kemenangan Indonesia di kisaran 20–25 persen. Angka yang bisa meningkat jika Romeny dan Paes tampil luar biasa.

Yang pasti, duel melawan Irak bukan hanya tentang poin, melainkan juga tentang karakter. Kluivert ingin menanamkan mental Eropa. Tenang, taktis, dan efisien. Jika Indonesia mampu tampil disiplin, fokus, dan sabar menunggu momentum, bukan mustahil mereka membawa pulang poin berharga dari Timur Tengah.

Ya, malam nanti Waktu Arab Saudi (WAS) atau dini hari WIB, mungkin Garuda dianggap datang sebagai underdog. Tapi, sejarah mencatat, kejutan terbesar sering lahir dari mereka yang tak diperhitungkan. Bismillah! (*)

Prediksi Line-Up Timnas Indonesia vs Irak

Timnas Indonesia (5-4-1)

Maarten Paes; Calvin Verdonk, Justin Hubner, Jay Idzes, Rizky Ridho, Kevin Diks; Joey Pelupessy, Thom Haye, Ricky Kambuaya, Miliano Jonathans; Ole Romeny

Pelatih: Patrick Kluivert

Timnas Irak (4-4-2)

Jalal Hassan; Merchas Doski, Zaid Tahseen, Rebin Sulaka, Sherko Karim; Marko Farji, Kevin Yakob, Amir Al Ammari, Youssef Amyn; Aymen Hussein, Ibrahim Bayesh

Pelatih: Graham Arnold

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.