KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berhasil melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan yang efektif dan efisien. Keberhasilan ini tak lepas dari keberhasilanya dalam membentuk sistem pengelolaan berkelanjutan melalui TPS3R (Reduse, Reuse, Recycle).
Di Banyuwangi saat ini total sudah ada 26 TPS3R yang tersebar hampir merata di 25 kecamatan di wilayah setempat. Keberhasilan ini juga tak lepas dari adanya dukungan PT. Systemiq Lestari Indonesia, CLOCC dan NGO lainnya yang bergerak pada program penanganan sampah dan lingkungan.
Di Banyuwangi, PT. Systemiq Lestari Indonesia dan CLOCC tidak hanya menyumbangkan gagasan semata, melainkan juga berbagai sarana penunjang dalam pengelolaan sampah.
PT. Systemiq Lestari Indonesia telah memberikan bantuan sarana persampahan kepada Desa Kedungrejo berupa 1 unit dump truk, 1 unit pick up, 11 unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah, dan 12.120 unit tempat sampah untuk rumah tangga.
Desa Kedungringin juga mendapatkan bantuan berupa 2 kendaraan roda tiga pengangkut sampah dan 4.502 unit tempat sampah.
Desa Kumendung mendapatkan bantuan yaitu 1 unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah dan 1.034 unit tempat sampah.
Desa Sumbersewu mendapatkan bantuan berupa 1 unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah dan 644 unit tempat sampah.
Desa Tapanrejo mendapat bantuan berupa 1 unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah dan 396 unit tempat sampah. Desa Tambakrejo mendapatkan bantuan berupa 244 unit tempat sampah.
Desa Wringinputih mendapatkan bantuan berupa 3 unit kendaraan roda tiga dan 902 unit tempat sampah.
Desa Blambangan mendapatkan bantuan berupa 282 unit tempat sampah untuk rumah tangga.
“Tidak hanya penunjang secara fisik, bentuk dukungan softskill berupa pelatihan manajemen dan pelatihan pengelolaan sampah kepada masyarakat pun juga turut diberikan,” kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani Jumat (11/10).
Yani menjelaskan bahwa penanganan sampah merupakan tanggungjawab bersama, Pemerintah, masyarakat dan berbagai stakeholder perlu bekerjasama supaya mendapatkan hasil yang efektif.
“Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerjasama dengan PT. Systemiq Lestari Indonesia dan CLOCC telah menunjukkan hasil kerjasama yang efektif dengan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan layanan pengelolaan sampah, baik di tingkat desa, kelurahan, kecamatan, maupun kabupaten,” bebernya.
Salah satu program unggulan adalah pembangunan 26 Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang tersebar di berbagai kecamatan.
Beberapa TPS3R yang cukup menonjol adalah TPS3R Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. TPS3R ini berhasil mengelola sampah hingga 20 ton per hari dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Tidak hanya mengelola sampah, TPS3R Tembokrejo juga berhasil mengekspor sampah plastik ke beberapa negara, seperti Austria, Kanada, dan Malaysia. Ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Banyuwangi telah menerapkan ekonomi sirkuler.
Berkat kinerja yang luar biasa, TPS3R Tembokrejo telah meraih berbagai penghargaan, termasuk Plakat Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Selain itu, TPS3R ini juga menerapkan skema plastik kredit yang memberikan keuntungan tambahan bagi masyarakat.
Selanjutnya adalah TPS3R Sidoayu Sumberberas memiliki kapasitas terpasang 25 ton per hari, yang diperuntukkan untuk melayani 6 desa yaitu Desa Sumberberas, Desa Blambangan, Desa Kedungrejo, Desa Kedungringin, Desa Wringinputih, dan Desa Tambakrejo.
Desa Sumberberas telah mendapatkan bantuan bangunan TPS3R, mesin pemilah sampah (conveyor) serta sarana penunjang lainnya yaitu 1 unit dump truck, 10 unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah, dan 8.046 unit tempat sampah untuk rumah tangga.
Tidak berhenti di Kecamatan Muncar dengan PROJECT STOP, sebagai upaya untuk meningkatkan Banyuwangi yang sehat dan bersih, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melanjutkan kerjasama dengan PT. Systemiq Lestari Indonesia mengembangkan Program Banyuwangi Hijau Fase I dengan membangun Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Balak di Desa Songgon yang berkapasitas 84 ton/hari untuk melayani 6 (enam) kecamatan dan 44 (empat puluh empat) desa.
Untuk semakin meningkatkan kualitas pengelolaan sampah, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Karetan Kecamatan Purwoharjo seluas 4,9 Ha pada bulan November 2024. TPST dan TPA Wongsorejo seluas 15 Ha juga akan dibangun pada tahun 2025. Kedua fasilitas ini diharapkan dapat mengelola sampah dengan lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan untuk mengurangi sampah plastik sebesar 30% dan menangani sampah rumah tangga sebesar 70% pada akhir tahun 2025. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, kami optimis target tersebut bisa tercapai,” tegasnya.
Dwi Handayani mengajak seluruh masyarakat Banyuwangi untuk ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan memilah sampah dari sumbernya, memanfaatkan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan dan tidak membuang sampah sembarangan,” ajaknya.(*)






