KabarBaik.co- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim terus berupaya memperluas jejaring kerja sama. Selasa (23/4), jajaran pengurus salah satu organisasi konsituen Dewan Pers tertua itu menggelar acara silaturahmi virtual dengan Konsulat Jenderal Republik Indinesia (KJRI) Cape Town, Afrika Selatan (Afsel).
Hadir dalam kegiatan itu Konjen RI Cape Town Tudiono didampingi beberapa staf. Di antaranya, Setyo Hargianto (koordinator Ekonomi), Daddy Yuliansyah (koordinator penerangan sosial-budaya), Faiez Maulana (koordinator protokol konsuler), dan Yelfina Eliskar (pranata informasi diplomatik).
Dari pengurus PWI Jatim antara lain Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim dengan didampingi Sekretaris Dr Eko Pamuji dan jajaran wakil ketua. Di antaranya, Sokip (bidang kerja sama), Mahmud Suhermono (bidang organisasi), Saiful Anam (bidang sosial), dan jajaran pengurus PWI Jatim lainya.
Dalam pertemuan daring tersebut, Konjen RI Cape Town Tudiono berterima kasih atas terselenggaranya silaturahmi tersebut. Dia juga menyampaikan sejumlah update informasi tentang hubungan kerjasama antara RI dengan Afsel. Dia pun menggarisbawahi bahwa peran pers sangat penting guna mendukung diplomasi dan penguatan kerjasama tersebut.
Sementara itu, Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim sangat tertarik untuk mendalami informasi tentang hubungan dan kerjasama bilateral RI-Afsel. Alumnus ekonomi Universitas Jember itu juga menyampaikan kesiapannya soal keterlibatan pers untuk ikut mengawal hubungan antardua negara itu lebih konkret.
Cak Item, panggilan akrab Lutfil Hakim, juga menyampaikan sejumlah ide dan gagasan. Di antaranya mendorong ekspor minyak sawit Indonesia ke Afsel dan memanfaatkan Afsel sebagai entry point ke Pasar Afrika. “Tren ekspor kelapa sawit ke Afrika termasuk Afsel menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir,’’ ujarnya.
Afrika, lanjut dia, menjadi pasar alternatif yang perlu dioptimalkan. Terlebih melihat pasar kelapa sawit di Eropa yang masih up and down di tengah hambatan kebijakan Uni Eropa. Cak Item juga turut mendorong peningkatan kerjasama di bidang investasi, terutama proyek-proyek infrastruktur.
Dia mencatat, salah satu investor dari Afsel, yakni Albany Power Generation saat ini sedang dalam proses feasibility study (studi kelayakan) investasi pada proyek green rnergy dan infrastruktur di Probolinggo.
Mau Korsel atau Jepang? It is Our Darkest Hour, but We Will Make It
30 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Afsel
Pada kesempatan itu, Tudiono juga menyampaikan bahwa tahun ini merupakan tahun istimewa dalam hubungan RI-Afsel. Pasalnya, kedua negara memperingati 30 tahun hubungan diplomatik. Nah, salah satu kegiatan penting yang digelar adalah Pasar Rakyat Indonesia di Kota Mossel Bay, pada 27 April 2024.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan tradisi Pasar Rakyat Indonesia. Selain itu, merekatkan hubungan antarmasyarakat kedua negara. Pasar Rakyat mencerminkan karakter khas masyarakat Indonesia yang ramah, tulus, sederhana, dan bersahabat. Tradisi itu telah eksis ratusan tahun dan tetap terpelihara sampai sekarang di tengah-tengah kemajuan dan kemoderenan Indonesia.
Dalam Pasar Rakyat itu akan menyajikan promosi dan penjualan aneka kuliner, jajan pasar, dan berbagai produk Indonesia. Pasar Rakyat juga akan menampilkan pertunjukan tari dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Bali, Betawi, Sumatera Barat, dan hiburan musik.
Tari-tarian itu nantinya dibawakan oleh diaspora Indonesia di Cape Town, yaitu EON Group-School of Performing Arts, yang berbasis di Cape Town. Pengajar tari group ini merupakan lulusan Bea Siswa Budaya Indonesia. (*)