KabarBaik.co – Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yang terdiri dari Dinas Perhubungan (Dishub), DPRD Jember, Satlantas Polres Jember, BPTD Jatim, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, hingga akademisi dari Universitas Jember menggelar rapat evaluasi terkait uji coba penutupan simpang empat bersinyal di Jalan Argopuro.
Semua pihak dalam forum tersebut sepakat mengubah simpang tersebut menjadi simpang tiga tak bersinyal secara permanen.
Plt. Kepala Jember Gatot Tryono sekaligus pempimpin rapat mengatakan, berdasarkan hasil kajian teknis dan evaluasi selama uji coba, tingkat layanan jalan dan simpang menjadi lebih baik. Karena itu, Forum LLAJ sepakat untuk memberlakukan perubahan pengaturan simpang ini.
“Untuk median penutup yang saat ini masih berupa pagar portabel akan ditingkatkan secara bertahap menjadi median taman,” ujar Gatot, Selasa (18/8).
Meski begitu, median itu tetap dilengkapi dengan bukaan sesuai kebutuhan manuver kendaraan, pagar portabel tambahan, cermin tikungan, hingga pita penggaduh.
“Forum LLAJ juga menyoroti perlunya peninjauan ulang terhadap titik-titik U-turn di sepanjang Jalan Hayam Wuruk hingga Jalan Gajah Mada,” katanya.
Selain itu, lanjut Gatot, penataan parkir di sekitar kawasan tersebut pun akan diperbaiki agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Secara simultan dengan perubahan simpang, kita juga melakukan evaluasi teknis terhadap penempatan U-turn, termasuk pengaturan parkir agar lebih tertib. Forum LLAJ akan terus memberikan dukungan dan evaluasi manajemen lalu lintas di kawasan ini,” jelas Gatot.
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto menjelaskan bahwa keputusan tersebut sudah melalui kajian teknis maupun evaluasi lapangan.
“Jadi tadi kita lakukan rapat evaluasi terakhir terhadap rencana tindak lanjut penutupan permanen untuk perempatan Argopuro. Setelah dari kajian baik teknis maupun akumulatif, kita simpulkan perempatan Argopuro yang awalnya bersinyal ditutup permanen dengan pertigaan tidak bersinyal,” katanya.
Pihaknya juga meminta agar barrier tengah dijadikan taman kota seperti median jalan yang lain, dengan masih ada kesempatan kurang lebih 10–12 meter untuk buka tutup saat ada event besar, seperti JFC atau peringatan hari besar.
“Kunci pengaturan itu akan dipegang Dishub dan Satlantas,” pungkasnya. (*)
