KabarBaik.co — Banjir luapan Kali Lamong kembali menghantam wilayah Kabupaten Gresik. Senin pagi, (9/6) sejak pukul 04.00 WIB, debit air sungai meningkat akibat hujan deras dan kiriman air dari wilayah hulu.
Akibatnya, permukiman warga di empat desa di Kecamatan Balongpanggang terendam. Ratusan rumah terdampak dan sejumlah fasilitas umum turut tergenang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik melaporkan, desa-desa yang terdampak meliputi Ngampel, Dapet, Sekarputih, dan Wotansari.
Genangan air merendam jalan lingkungan dengan ketinggian bervariasi antara 10 hingga 80 sentimeter. Beberapa rumah warga juga tergenang, meskipun tidak terlalu tinggi.
Di Desa Ngampel, genangan mencapai 80 centimeter (cm) di jalan lingkungan dan 20 rumah terendam dengan ketinggian air 10–20 cm. Di Desa Dapet, 11 rumah terdampak dengan genangan setinggi 5–10 cm, dan satu area makam umum ikut tergenang.
Sementara di Desa Sekarputih, genangan merendam Jalan Poros Desa (JPD) sepanjang 100 meter dengan ketinggian air 5–10 cm. Selain itu, 10 rumah warga juga tergenang.
Di Desa Wotansari, genangan air merambah JPD dan jalan lingkungan, serta berdampak pada 112 rumah. Dari jumlah itu, 20 rumah mengalami genangan air setinggi 5–10 cm. Fasilitas umum seperti SD Negeri dan makam desa pun tak luput dari rendaman.
“Tim BPBD terus memantau perkembangan banjir, termasuk tinggi muka air (TMA) dan curah hujan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Lamong,” ujar Sukardi, Kepala BPBD Gresik dalam laporannya, Senin (9/6).
Ia menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa terdampak dan mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun BPBD memastikan akan terus melakukan langkah mitigasi dan penanganan apabila kondisi memburuk.
Kali Lamong memang dikenal sebagai sungai rawan meluap setiap musim penghujan. Banjir luapan Kali Lamong menjadi isu tahunan yang terus menghantui warga Gresik bagian selatan.(*)