KabarBaik.co – Pemkot Batu tengah menyiapkan langkah besar dalam menghadirkan wajah baru ruang terbuka hijau. Tak tanggung-tanggung, enam taman kota masuk daftar revitalisasi tahun ini. Konsep yang diusung bukan sekadar penataan ulang, melainkan menjadikan setiap taman memiliki tema, ciri khas, serta fungsi berbeda.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Dian Fachroni, mengatakan pihaknya sudah mulai menyusun kajian tematik. Bahkan, untuk Hutan Kota di Jalan Sultan Agung, kajian teknisnya telah rampung.
“Setelah desain fisiknya siap, kita komunikasikan soal skema pembiayaan. Tidak harus seluruhnya mengandalkan APBD. Kita ingin pembiayaan yang lebih variatif,” ujarnya, Minggu (28/9).
Adapun enam taman yang akan direvitalisasi adalah:
- Taman Kenanga di Jalan Kenanga, Bulukerto
- Taman Wilis di pusat kota
- Taman Hutan Kota Batu (Sultan Agung)
- Taman Hutan Temas di Gang III G, Kelurahan Temas
- Taman Bermain Bio Park Tlekung, Kecamatan Junrejo
- Taman Dadaprejo di Jalan Dr Soetomo, Kecamatan Junrejo
Dian menjelaskan, revitalisasi tidak sekadar menambah fasilitas, melainkan menghadirkan ’nyawa baru’ sesuai karakter lokasi. Tujuannya agar taman memiliki nilai edukatif, ekologis, sekaligus rekreatif.
“Contohnya Taman Wilis. Lahan ini dulunya bekas pembuangan sampah pada awal 1990-an. Karena dekat sekolah, kami berencana menjadikannya taman edukasi pengelolaan sampah. Anak-anak bisa belajar langsung di sana,” jelas Dian.
DLH juga membuka peluang pembiayaan melalui kerja sama Corporate Social Responsibility (CSR). Meski demikian, Dian menegaskan konsep taman tetap harus steril dari kesan komersial.
“Kita tidak ingin taman penuh branding perusahaan. Seperti di Jalan Ijen Kota Malang, ada lampu hias hasil kerja sama dengan kampus, tapi promosinya tidak berlebihan. Model seperti ini yang kita dorong,” paparnya.
Langkah revitalisasi taman tematik ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan ruang publik di Kota Batu. Selain menjadi ruang rekreasi warga, taman juga akan mempercantik wajah kota sekaligus menambah daya tarik wisata.
“Harapannya, taman tematik ini memberi warna baru bagi Kota Batu dan bisa dinikmati semua kalangan tanpa biaya,” tegas Dian. (*)