KabarBaik.co – Dinas Pariwisata Kota Batu kembali menghadirkan Festival Tabebuya 2025 yang digelar pada 4-6 Oktober di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo. Festival ikonik musim kemarau ini hadir dengan nuansa berbeda melalui kolaborasi bersama Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud).
Agenda tersebut sekaligus untuk memeriahkan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta HUT ke-24 Kota Batu yang jatuh pada 17 Oktober mendatang.
Festival dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, usai upacara peringatan HUT TNI di Arhanud, Desa Pendem, Minggu (5/10).
Heli mengapresiasi sinergi antara Pemkot Batu, Arhanud, dan Pemerintah Desa Pendem yang berhasil memadukan potensi alam dengan kekuatan pertahanan sebagai atraksi wisata. “Festival Tabebuya ini merupakan hasil kolaborasi yang sangat baik,” kata Heli.
“Tahun ini mungkin bunga Tabebuya tidak sebanyak sebelumnya karena kemarau basah, namun semangat masyarakat luar biasa. Semoga tahun depan Festival Tabebuya bisa lebih besar dan lebih indah lagi,” sambung Heli.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, menjelaskan festival ini tidak hanya sebagai ajang rekreasi, tetapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat. “Festival ini memadukan perayaan HUT TNI dan HUT Kota Batu dengan berbagai agenda menarik, termasuk pameran alutsista dan bazar UMKM,” ungkapnya.
Selama dua hari pelaksanaan, lanjut Onny, sejumlah kegiatan digelar. Di antaranya defile dan pameran alutsista TNI, senam massal, pemeriksaan kesehatan gratis, atraksi seni budaya lokal, bazar UMKM Desa Pendem, hingga hiburan rakyat dengan doorprize.
“Sejak pagi, masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan. Anak-anak terlihat gembira berfoto bersama peralatan tempur TNI di bawah deretan pohon Tabebuya yang menghiasi Jalan Semeru,” jelasnya. Meski sebagian bunga Tabebuya berguguran akibat hujan beberapa hari sebelumnya, keindahan Desa Pendem tetap menjadi daya tarik.
Kepala Desa Pendem, Tri Wahyuwono Effendi, menyebut ada sekitar 500 pohon Tabebuya yang ditanam sejak 2019 dan kini menjadi identitas serta kebanggaan warganya. Fenomena mekar ini biasanya hanya terjadi sekali setahun di akhir musim kemarau, menjadikan Desa Pendem sebagai destinasi menarik di Kota Batu. (*)