Film Bioskop Lagi Heboh! Antara Kematian dan Cinta Punya Batas Waktu

oleh -145 Dilihat
SHEILA DARA SORE

KabarBaik.co- Sore: Istri dari Masa Depan, film yang tengah ramai dibicarakan sejak tayang perdana di bioskop pada 10 Juli 2025. Film bergenre drama romansa dengan balutan fiksi ilmiah. Adaptasi dari serial web populer karya Yandy Laurens.

Yandy Laurens tak hanya menjadi penulis, tapi juga sutradara film ini. Ia sukses menghidupkan kembali semesta “Sore” dalam versi layar lebar. Bukan sekadar menyalin cerita, film ini menyuguhkan pendekatan baru yang lebih emosional dan dalam.

Ceritanya tentang seorang perempuan bernama Sore.  Pemerannya Sheila Dara Aisha, yang datang dari masa depan. Tujuannya satu. Mengubah gaya hidup dan kebiasaan buruk sang suami, Jonathan (Dion Wiyoko), agar terhindar dari masa depan yang kelam.

Cerita bermula saat Jonathan, seorang fotografer idealis, mendapati Sore muncul tiba-tiba di tempat tidurnya. Tentu saja ia terkejut dan bingung. Jo pun mempertanyakan kebenaran kisah ini pada sahabatnya, Carlo (Goran Bogdan).

Dalam berbagai adegan, Sore tampak terus mengikuti rutinitas Jo. Ia berusaha meyakinkan bahwa dirinya benar-benar istri dari masa depan. Sore bahkan rela menanggung berbagai konsekuensi fisik, seperti mimisan hingga pingsan, akibat kembali ke masa lalu.

Unsur fantasi tentang perjalanan waktu tetap menjadi bagian penting seperti versi serial web-nya. Tapi kali ini terasa lebih kuat dan mendalam. Sore digambarkan sebagai sosok yang datang dengan bantuan “mereka” demi menyelamatkan cinta.

Namun, perubahan bukan hal yang mudah. Jo tidak langsung percaya. Ia enggan mengubah kebiasaannya. Di sinilah Sore harus membuat keputusan sulit. Tetap bertahan atau merelakan orang yang ia cintai.

Film ini tidak hanya menyorot sisi manis hubungan suami istri. Penonton diajak merenung bahwa cinta juga punya batas waktu. Bahwa memperjuangkan seseorang tidak bisa dilakukan selamanya.

Sorot mata Sore yang lelah tapi tetap tegar menjadi gambaran nyata tentang pengorbanan dalam cinta. Penonton ikut merasakan empati terhadap perjuangan Sore hingga akhirnya ia memilih melepaskan demi kebaikan Jonathan.

Penampilan para pemain juga jadi kekuatan film ini. Dion Wiyoko tetap memerankan Jo seperti di serialnya. Sementara peran Sore yang sebelumnya dimainkan Tika Bravani, kini diperankan Sheila Dara Aisha. Performa Sheila memberi sentuhan emosional yang lebih dalam dan menyentuh.

Film ini juga hadir dengan visual yang menawan. Berlatarkan kota kecil di Kroasia, suasananya memberikan nuansa tenang yang kontras dengan konflik batin para tokohnya.

Meski banyak film horor tengah mendominasi layar bioskop, Sore: Istri dari Masa Depan berhasil menembus tren dengan genre romantis yang menyentuh hati. Penonton baru pun bisa menikmati cerita ini tanpa harus menonton serial web-nya terlebih dahulu.

Kisah cinta lintas waktu ini mengajak kita merenung tentang hidup, kematian, dan kesempatan kedua. Sore hadir dengan pengetahuan yang tak dimiliki siapa pun. Ia tahu segalanya tentang Jo, bahkan tentang waktu kematiannya.

Perjalanan Sore penuh tantangan. Misinya untuk menyelamatkan Jo tidak selalu berjalan mulus. Konflik pun mulai bermunculan seiring waktu berjalan.

Apakah usahanya akan berhasil? Atau justru harus berakhir dengan kehilangan? Yang jelas, komentar positif pun membanjiri media sosial.

Secara keseluruhan, film ini bukan hanya menyuguhkan kisah cinta. Tapi juga pesan moral tentang keikhlasan, pengorbanan, dan waktu yang terus berjalan.

Sore: Istri dari Masa Depan adalah film yang hangat, menyentuh, dan meninggalkan bekas di hati penonton.

Sheila Dara Aisha dan Dukungan Sang Ibu

Sheila Dara Aisha kini jadi salah satu aktris muda yang namanya terus menanjak. Ia dikenal lewat peran-perannya yang kuat di film dan serial web. Sebelumnya, ia juga sukses berperang sebagai Ayu di Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode.

Ia pernah bercerita, perjalanan kariernya bermula secara tidak sengaja. Ia tidak pernah benar-benar merencanakan menjadi aktris. Ibunya memiliki sanggar seni yang mengajarkan akting untuk anak-anak.

Suatu hari, murid-murid sanggar itu diajak ikut kasting sinetron Bidadari. Sheila datang hanya untuk menemani teman-teman. Tapi, ia justru diminta ikut mencoba. Tak disangka, ia mendapat peran. Ia pun bermain di sinetron itu hingga kelas 4 SD sebelum berhenti berakting.

Setelah itu, Sheila fokus pada pendidikan. Ia kuliah dan sempat bergabung dengan label rekaman karena musik adalah passion utamanya. Namun, sampai lulus, ia belum sempat menciptakan karya sendiri. Kuliah menyita waktunya. Salah satu manajer di label itu kemudian memilih menjadi manajernya secara pribadi. Tapi, Sheila diminta  untuk mencoba akting lebih dulu.

Awalnya Sheila tak percaya diri. Tapi karena banyak yang mendukung, akhirnya mencoba. Lama-kelamaan, ia merasa akting adalah hal yang menyenangkan.

Di anyara sosok yang menginspirasinya adalah Acha Septriasa. Sheila sudah beberapa kali bekerja bersama Acha. Ia menyebut Acha sebagai aktris berbakat dengan interpretasi peran yang mendalam. Saat syuting Sabtu Bersama Bapak, mereka membaca naskah bersama.

Sheila melihat bagaimana Acha membangun semesta bagi karakternya. Ia bertanya hal-hal detail, seperti hubungan tokoh dengan suaminya atau apa yang memengaruhi keputusan si karakter. Itu sangat menginspirasi Sheila.

Kerja sama berikutnya adalah di Bunda: Kisah Cinta Dua Kodi. Di film itu, Acha memerankan tokoh yang kompleks dengan sangat baik. Dari pengalaman itu, Sheila belajar bahwa peran tidak hanya soal naskah. Ia belajar memperlakukan karakter sebagai manusia sungguhan.

Meski saat ini dikenal sebagai aktris, Sheila tidak melupakan musik. Musik tetap menjadi passion utama. Ia mengaku ingin sekali bermain di pertunjukan musikal agar bisa menyalurkan dua hal yang ia cintai: menyanyi dan berakting. Untuk sekarang, musik hanya jadi hobi.

Sheila berpesan untuk mereka yang ingin masuk ke dunia hiburan. “Jangan takut mencoba hal baru. Setiap pengalaman adalah kesempatan belajar. Untuk bertahan, kita harus terus belajar, inovatif, dan mengikuti perkembangan zaman. Kalau kita membatasi diri, kita tidak akan bertahan lama. Jadi, teruslah mencoba hal baru!”

Sheila lahr di Bandung pada 24 September 1992. Ia dikenal tidak hanya karena bakatnya itu, tetapi juga karena kisah asmaranya dengan penyanyi Vidi Aldiano. Keduanya bertemu dalam serial Stereo pada tahun 2015. Meski sempat berpisah, mereka kembali menjalin hubungan pada 2019 dan resmi menikah pada 15 Januari 2022. Sheila juga pernah menjadi backing vocal untuk Vidi dalam lagu “Aku Cinta Dia,” memperlihatkan kedekatan dan kolaborasi mereka dalam dunia musik.

Sheila berhasil mencetak pencapaian besar di Festival Film Indonesia (FFI) 2024 dengan meraih Piala Citra kategori Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik. Ia memenangkan penghargaan tersebut berkat perannya sebagai Cheline di film Jatuh Cinta Seperti di Film‑Film  Ini menjadi Piala Citra pertamanya setelah nominasi pada 2022 untuk film Noktah Merah Perkawinan.

Dengan talenta yang terus berkembang dan semangat belajar yang tinggi, Sheila Dara Aisha pantas disebut sebagai salah satu bintang muda paling bersinar di dunia hiburan Indonesia. (*)

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik.  Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan Klik di sini

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.