KabarBaik.co – Masyarakat yang tergabung dalam Forum Penyelamat Demokrasi Masyarakat Kota Pasuruan (FPDMKP) mendatangi kantor KPU Kota Pasuruan di Jalan Panglima Sudirman, Senin (28/10). Tujuannya untuk menyampaikan bahwa informasi tahapan pilkada kurang maksimal diterima masyarakat.
FPDMKP juga meminta agar KPU Kota Pasuruan tidak tebang pilih dalam melakukan sosialisasi. Terutama pada pilihan kotak kosong atau nomor urut 02 karena masyarakat juga sah memilihnya.
Ketua FPDMKP Ayik Supaya mengusulkan agar KPU Kota Pasuruan tetap menyelenggarakan debat meski Pilkada Kota Pasuruan hanya diikuti calon tunggal. “FPDMKP meminta KPU memberikan waktu untuk saling sampaikan program dengan paslon tunggal, agar masyarakat tahu program apa yang dibawa mereka,” tegas Ayi Suhaya.
Ayi juga menyoroti dana hibah untuk pilkada serentak yang diterima KPU dari Pemerintah Kota Pasukan sebesar Rp 20,3 miliar. Menurutnya, hingga kini penggunaan dana tersebut tidak diketahui masyarakat luas.
“Saya tanyakan dana hibah itu untuk apa saja kegunaannya? Sampai saat ini semua tidak tahu tinggal berapa dan untuk apa,” ujar Ayi.
Menanggapi semua pertanyaan yang diajukan FPDMKP, Ketua KPU Kota Pasuruan Nanang Abidin menyampaikan, semua kegiatan mulai dari sosialisasi sudah dijalankan sesuai prosedur dan jadwal yang telah dibuat. “Sosialisasi sudah jalan hingga ke tingkat RT/RW namun belum semuanya dan kegiatan lain sesuai tahapan yang ada,” kata Nanang.
Terkait paslon tunggal, Nanang menyebut bahwa KPU Kota Pasuruan sudah melakukan pembukaan pendaftaran mulai dari calon perseorangan hingga jalur parpol. Namun, hanya satu paslon yang mendaftar. Bahkan, saat ada keputusan MK yang memperbolehkan parpol mendaftarkan calon yang memiliki suara sah 10 persen, namun tetap tidak ada.
“Untuk paslon tunggal KPU sudah melakukan sesuai tahapan yang ada, tapi hanya 1 paslon Adi-Nawawi yang mendaftar,” terangnya.
Meski begitu, Nanang berterima kasih terhadap masukan FPDMKP. Masukan yang disampaikan dinilainya untuk menjaga demokrasi tetap jalan. Ajakan untuk tidak golput sangat diharapakan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pilkada serentak. “Saya berterima kasih dengan masukan yang disampaikan,” tandas Nanang. (*)