Gadis Cantik 21 Tahun Tewas dengan Luka Bakar, Pacar Polisi Kini Jadi Buronan

oleh -655 Dilihat
INDRAMAYU scaled
Putri Apriyani (semasa hidup) dan tersangka Bripda Alvian Maulana Sinaga yang masuk DPO Polda Jabar. (Foto IST)

KabarBaik.co- Matahari belum tinggi ketika kabar itu menyebar cepat. Sabtu (9/8) pagi, suasana tenang di sebuah tempat kos di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Indramayu, mendadak mencekam. Di sebuah kamar sederhana, Putri Apriyani, gadis berusia 21 tahun, ditemukan tak bernyawa dengan luka bakar parah di sekujur tubuhnya.

Nama Putri mendadak jadi sorotan. Bukan hanya karena caranya pergi yang begitu tragis, melainkan juga karena sosok yang diduga menjadi dalang di balik tragedi memilukan itu. Yakni,  pacarnya sendiri, Bripda Alvian Maulana Sinaga, anggota Polres Indramayu.

Sebelum kejadian, Jumat malam, Putri masih tampak sehat dan ceria. Kamera CCTV mencatat kedatangannya di kos tersebut. Ia mengendarai motor Scoopy kesayangannya. Tak lama berselang, tampak menyusul kekasihnya, Alvian, dengan motor Vario putih.

Dari rekaman, keduanya masih terlihat bersama hingga dini hari. Namun menjelang subuh, situasi mulai janggal. Pukul 05.04 WIB, Alvian keluar dari kos dengan motornya, lalu kembali masuk setengah jam kemudian. Dua jam setelahnya, Alvian pergi lagi. Wajahnya terekam cemas dan tergesa. Bahkan, CCTV sempat menangkap  dia berjalan kaki ke arah Cirebon, lalu turun dari mobil Elf di daerah Celancang.

Tak ada yang menyangka, ternyata itu menjadi jejak terakhir yang merekam kebersamaan mereka. Esok harinya, Putri ditemukan terbujur kaku, tubuhnya penuh luka bakar. Warga sekitar geger.

Uang yang Raib, Cinta yang Terkhianati

Dugaan motif pun perlahan terkuak. Toni RM, kuasa hukum keluarga, kepada awak media mengungkap adanya transaksi mencurigakan di rekening Putri. Malam sebelum tragedi, tercatat transfer Rp 32 juta ke rekening Alvian. “Dari catatan ini terlihat jelas, sehari sebelum Putri meninggal, uang ibunya sudah dipindahkan ke rekening AMS. Diduga kuat ini motif utamanya,” ujar Toni.

Uang itu bukan milik Putri semata. Dana tersebut hasil kerja keras sang ibu, seorang buruh migran di Hong Kong. Dalam catatan bank, ada tiga kali transfer masuk dari luar negeri dengan total sekitar Rp 36 juta. Dana itu rencananya dipakai untuk menggadaikan sawah keluarga, modal kecil untuk masa depan. Namun semuanya raib dalam sekejap, berpindah tangan ke rekening lelaki yang dipercaya Putri.

Selain rekaman CCTV dan bukti transaksi, sejumlah barang di kamar kos turut menyeret nama Alvian sebagai dalang kejadian keji tersebut. Seragam dinas polisi, sepatu, ponsel, hingga motor. Semua menguatkan dugaan bahwa ia berada di tempat kejadian.

Polda Jawa Barat pun tak tinggal diam. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, memastikan bahwa Alvian sudah dipecat secara tidak hormat. Statusnya kini buron. Surat Daftar Pencarian Orang (DPO) resmi diterbitkan. “Karena yang bersangkutan kabur setelah melakukan aksinya, maka diterbitkan surat DPO,” tegas Hendra kepada waratwan.

Di tengah proses hukum yang berjalan, keluarga Putri masih larut dalam duka. Ibunya di Hong Kong seakan tak percaya, putri yang selalu dibanggakan, justru pulang dalam kondisi tragis. Harapan untuk melihat Putri menata masa depan pupus seketika. “Kami apresiasi langkah Polri, tapi yang utama sekarang adalah menangkap pelaku. Jangan sampai anak saya mati sia-sia,” ungkap keluarga melalui kuasa hukum.

Di media sosial, dukungan publik pun membanjir. Warga Indramayu dan sekitarnya bersuara lantang, mendesak polisi segera meringkus Alvian. Bagi mereka, kasus ini bukan sekadar tragedi pribadi, tapi juga soal kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.

Kisah cinta Putri Apriyani dan Bripda Alvian kini menjadi ironi. Dari hubungan asmara yang seharusnya dilandasi kepercayaan, berubah menjadi pengkhianatan yang merenggut nyawa. Putri, gadis belia yang seharusnya masih punya banyak waktu untuk menata hidup, justru pergi dengan cara yang paling memilukan. Korban tak hanya kehilangan uang, tetapi juga nyawa oleh orang yang seharusnya melindunginya.

Kini, keluarga Putri hanya bisa menunggu dan berharap. Harapan agar hukum benar-benar berpihak pada korban, agar pelaku segera ditangkap, dan agar keadilan yang sepadan bisa mengiringi kepergian sang gadis. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: F. Noval
Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.