KabarBaik.co – Bagi sebagian narapidana, penjara tak membuat mereka menyadari kesalahannya bahkan justru bisa jadi menjadi lebih jahat dan pandai berbohong.
Oleh karenanya, Lapas Kelas IIA Kediri bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kediri melaksanakan pembinaan mental spiritual bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Jumat (5/7).
Turut mengikuti santri dan santriwati WBp Lapas Kediri. Acara dengab tema “Asmaul Husna 99 Nama Allah SWT yang Indah dan Memiliki Makna yang Mendalam”, menjadi fokus utama selama kegiatan berlangsung.
Para peserta mempelajari makna dari setiap nama Allah, meningkatkan kesadaran spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nur Ahid selaku perwakilan MUI Kota Kediri menyampaikan jika seseorang memerlukan asupan spiritual di dalam jiwanya yang mencerminkan suatu sikap, perbuatan atau tingkah laku yang selaras dan sesuai dengan ajaran Islam.
Sementara itu, Plt Kalapas Kediri Budi Ruswanto yang diwakili oleh Kasi Binadik Harry Suryadi, mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan antara Lapas Kelas II A Kediri dengan MUI Kota Kediri
“Terimakasih kami sampaikan kepada Majelis Ulama Indonesia Kota Kediri yang telah bekerjasama dengan kami dalam mendidik dan membantu menerangi hati warga binaan disini yang merupakan salah satu bentuk program pembinaan keagamaan kepada Warga Binaan Lapas Kelas II A Kediri,” ucapnya.
Diharapkan para warga binaan dapat meraih kesadaran baru dan mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik, sekaligus giat itu juga menjadi langkah penting dalam proses reintegrasi sosial mereka setelah masa hukuman berakhir.
Sesuai dengan arahan Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono, kegiatan seperti ini selain peningkatan pengetahuan agama, kegiatan ini juga membantu mereka dalam proses rehabilitasi, menumbuhkan rasa tenang dan damai, serta memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di antara sesama WBP. (*)