Gedung Eks Pemkab Pasuruan Siap Dijadikan Sekolah Rakyat

oleh -450 Dilihat
b16347ee c982 419d 9ba6 3b531d9815ff
Gedung eks Pemerintah Kabupaten Pasuruan. (Foto: Zia Ulhaq)

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan siap untuk menjadi pilot project alias proyek percontohan pendirian sekolah rakyat di Indonesia, program yang digagas oleh Kementerian Sosial.

Dimana Pemkab Pasuruan mendukung program Pemerintah Pusat untuk kemajuan bidang pendidikan, yang saat ini masih banyak anak Indonesia belum mendapatkan pendidikan secara maksimal.

Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo saat ditanya seputar kesiapan pembangunan sekolah rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan akan mulai berjalan pada tahun ajaran baru 2025/2026 alias tahun ini.

Menurutnya, pihaknya telah mengutus Kepala Dinas Sosial, Suwito Adi ke Jakarta, tepatnya ke Kantor Kementerian Sosial RI. Bahkan sudah bertemu langsung dengan Sang Menteri Saifullah Yusuf untuk menyerahkan proposal pengusulan pendirian ataupun penyelenggaraan sekolah rakyat .

“Kami sudah mengutus Kadinsos untuk ke Jakarta dan telah bertemu dengan Mensos Gus Ipul. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, dan proposal pendirian maupun penyelenggaraan sekolah rakyat,” kata Rusdi.

Proposal yang telah diajukan menyangkut beberapa hal, termasuk usulan tempat sampai jumlah rombongan belajar (rombel) kata Mas Rusdi – sapaan akrab Bupati Pasuruan.

Pemkab Pasuruan menyiapkan eks Kantor Pemkab Pasuruan yang ada di Jl Hayam Wuruk sebagai lokasi sekolah rakyat, sebab lokasi tersebut dirasa paling memadai sebagai lokasi sekolah rakyat.

“Karena bangunanya masih bagus semua sda banyak ruangan yang bisa dirubah atau diperbaiki sedikit namun saya rasa tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya, dan fasilitas pendukungnya memenuhi, ucap Mas Bupati.

Perihal rombel Pemkab Pasuruan juga telah mengusulkan sebanyak 6 rombel, di mana per rombel diisi oleh 25 siswa mulai jenjang SMP hingga SMA.

Tentang kriteria calon siswa-siswi, Mas Rusdi menjelaskan, Sekolah Rakyat akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi peserta didik yang masuk dalam kategori desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Mereka adalah anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim, dan diprioritaskan memiliki prestasi akademik yang menonjol.

“Tentang pendidikan yang terbaik nantinya, soalnya anak yang sekolah yang miskin dan sangat miskin namu memiliki prestasi,” tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Zia Ulhaq
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.