Gejala Menopause yang Tersembunyi dan Sering Dianggap Enteng, Yuk Simak!

oleh -704 Dilihat
Gejala Menopause yang Tersembunyi dan Sering Dianggap Enteng

kabarbaik.co– Menopause adalah akhir dari periode menstruasi wanita. Ini terjadi ketika ovarium berhenti melepaskan sel telur dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Menopause biasanya terjadi pada wanita berusia 45-55 tahun, tetapi dapat terjadi lebih awal atau lebih terlambat.

Menopause menjadi fase transisi bagi wanita saat produksi hormon kewanitaan menurun drastis dan menstruasi berhenti permanen . Gejala klasik hot flashes dan mood swing memang jadi sorotan utama pembicaraan tentang menopause . Namun tahukah Anda ada gejala tersembunyi yang kerap tak disadari dan dianggap enteng oleh kaum wanita saat memasuki masa ini ?

Berikut beberapa gejala menopause yang kurang familiar namun tak boleh disepelekan :

Masalah memori dan konsentrasi: Kabut otak (brain fog), kesulitan mengingat hal sederhana hingga gangguan fokus bisa jadi pertanda menopause dini . Hormon estrogen yang menurun berperan penting dalam fungsi kognitif dan keseimbangan neurotransmitter otak . Konsultasi dengan dokter jika gejala ini mengganggu aktivitas harian Anda .

Penurunan gairah seksual: Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron tak hanya berdampak pada siklus menstruasi , namun juga berimbas pada libido dan kepuasaan seksual . Jangan ragu membicarakan hal ini pada pasangan dan temukan solusi bersama , seperti penggunaan lubrikan atau terapi hormon pengganti ( HRT ) .

Masalah pencernaan: Perut kembung , sembelit , hingga perubahan pola buang air bisa juga dikaitkan dengan perubahan hormonal saat menopause . Tingkatkan asupan serat , lakukan aktivitas fisik , dan konsultasi dengan dokter jika gejala tak membaik .

Gangguan tidur: Insomnia , tidur tak nyenyak , atau bangun lebih awal dari biasanya kerap dirasakan wanita di masa menopause . Stres dan perubahan hormonal turut berperan dalam hal ini . Lakukan rutinitas relaksasi sebelum tidur , hindari kafein di malam hari , dan konsultasi dengan dokter jika masalah tidur mengganggu kualitas hidup .

Masalah kulit dan rambut: Kulit kering , muncul kerutan , hingga rambut rontoks bisa jadi tanda hormonal yang berubah akibat menopause . Tingkatkan asupan air , gunakan produk perawatan kulit yang sesuai , dan konsultasi dengan dokter kulit jika diperlukan .

Sakit kepala: Migrain dan sakit kepala tegang juga dapat dipicut oleh perubahan hormon di masa menopause . Identifikasi faktor pencetus , kelola stres , dan konsultasi dengan dokter jika sakit kepala tak tertahankan .

Gejala menopause biasanya berlangsung selama beberapa tahun, tetapi dapat hilang sepenuhnya. Jika gejala menopause mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, ada beberapa perawatan yang dapat membantu, seperti:

  • Terapi hormon pengganti (HRT): Pengobatan ini menggantikan hormon estrogen dan progesteron yang hilang selama menopause.
  • Obat-obatan non-hormonal: Obat-obatan ini dapat membantu meredakan hot flashes, keringat malam, dan insomnia.
  • Perubahan gaya hidup: Perubahan gaya hidup, seperti olahraga teratur dan diet sehat, juga dapat membantu meredakan gejala menopause.

Ingatlah , setiap wanita mengalami menopause dengan pengalaman yang berbeda . Gejala yang disebutkan di atas mungkin tidak muncul semua , namun tetap waspada dan cermati perubahan pada tubuh Anda . Konsultasi dengan dokter secara rutin dan terbuka mengenai kekhawatiran Anda di masa menopause . Dengan deteksi dini dan penanganan tepat , Anda bisa menjalani masa transisi ini dengan nyaman dan sehat .(LIS)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.