KabarBaik.co – Peran Rumah Vokasi Kabupaten Gresik dalam menyiapkan calon pekerja kompeten mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk perusahaan. Salah satunya dari perusahaan raksasa PT Freeport Indonesia (PTFI).
Hal itu diungkapkan Direktur Rumah Vokasi Kabupaten Gresik Choirul Rizal. Ia mengatakan, sejauh ini PTFI telah merekrut sejumlah karyawan untuk operasional smelter di KEK JIIPE. “Kami mengapresiasi yang sangat baik sekali karena hampir 50 persen karyawannya adalah masyarakat Gresik,” ujar Rizal dalam keterangannya seperti dikutip, Rabu (11/12).
Ditambah lagi, katanya, beberapa bulan ini PTFI juga mengadakan beberapa pelatihan yang menggandeng stakeholder terkait. Bahkan pelatihan ini berbasis kompetensi dengan sertifikasi dari BNSP dan Kemenaker.
Ada 15 pelatihan yang diadakan. Meliputi operator scafolding, personil K3, petugas K3, personel K3 kontruksi, supervisor K3 kontruksi, supervisor K3 kontruksi utama, ahli muda K3 kontruksi. Kemudian ahli muda K3 kontruksi, petugas P3K, operator CNC, welder SMAW 3G, welder SMAW 5G, juru ikat/rigger-1, juru ikat/rigger-3, operator forklift dan operator crane mobil kls III.
“Pelatihan ini mengikutsertakan 300 orang peserta. Kepedulian PTFI terhadap kompetensi masyarakat Gresik sangat kami apresiasi. Kami pun sangat berharap kepedulian seperti ini dapat dilakukan perusahaan-perusahaan lain,” imbuh pria yang juga ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Gresik tersebut.
Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya diberikan ilmu sesuai bidangnya. Tetapi juga diberikan ilmu perihal perilaku dan etika dalam bekerja.
Rizal mencatat angka pengangguran di Kabupaten Gresik masih cukup tinggi. Pihaknya pun mendukung Perda Gresik tentang ketentuan minimal 60 persen tenaga kerja lokal untuk perusahaan yang ada di Kota Santri ini.
“Hal ini wajib didukung oleh semua perusahaan dengan catatan kompetensi masyarakat sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama para stakeholder untuk bisa mewujudkannya,” tandasnya.
Pelatihan tersebut ditutup kemarin, Selasa (10/12). Harapannya masyarakat Gresik lebih siap dalam menghadapi persaingan dunia ketenagakerjaan. Serta bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Untuk diketahui produksi Smelter PTFI di Gresik diresmikan Presiden Joko Widodo pada 23 September 2024. Smelter ini diproyeksikan mampu mengolah 1,7 ton konsentrat tembaga dengan produk utama katoda tembaga, emas dan sejumlah produk samping lainnya. (*)