Gemilang! 6 Sekolah di Lamongan Terima Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2024

oleh -101 Dilihat
Kepala SMPN 4 Lamongan Hari menunjukkan piagam penghargaan dan piala Adiwiyata Mandiri 2024. (Foto: Ist/ Pemkab Lamongan)

KabarBaik.co – Capaian gemilang ditorehkan lembaga pendidikan di Kabupaten Lamongan. Sebanyak enam sekolah dari Kota Soto ini menerima penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Enam sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata 2024 diantaranya ialah SDN Karanggeneng, SMPN 4 Lamongan, SMPN Modo (Adiwiyata Mandiri) serta SMPN Kembangbahu, SMPN 1 Deket, dan SMPN 1 Kedungpring (Adiwiyata Nasional).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan Andhy Kurniawan menuturkan bahwa penghargaan ini merupakan wujud apresiasi terhadap komitmen sekolah yang sudah konsisten dalam menerapkan gerakan peduli berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS).

“Alhamdulillah ada peningkatan jumlah penghargaan. Yangamana tahun lalu Kabupaten Lamongan membawa pulang empat penghargaan, dan tahun ini meningkat menjadi enam penghargaan. Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi terhadap praktik-praktik peduli lingkungan yang diterapkan di sekolah yang ada di Kabupaten Lamongan. Terlaksananya PBLHS secara berkelanjutan tentu akan membawa dampak positif, utamanya pada peningkatan kualitas lingkungan hidup daerah sekitar,” tutur Andhy  dalam keterangannya, Selasa (8/10).

Baca juga:  Lantik 4 Ketua PKK Kecamatan, Anis Kartika Pesan Perkuat Sinergi dengan Semua

Selanjutnya, Andhy menjelaskan bahwa penerapan Adiwiyata di sekolah ini memiliki dampak positif jangka panjang. Yakni menanamkan jiwa peduli akan lingkungan kepada siswa sejak dini.

“Adiwiyata merupakan program yang sangat ideal untuk memberikan edukasi tentang kesadaran peduli lingkungan sejak dini dan akan diterapkan hingga nanti,” jelasnya.

Tak lupa, Andhy terus menekankan agar para sekolah penerima penghargaan terus konsisten dalam menjalankan program peduli lingkungan yang ada di sekolah masing-masing. Karena penghargaan merupakan awal dari implementasi yang maksimal.

Baca juga:  Pemkab Lamongan Dukung Eksistensi Pemberdayaan Perempuan

Penilaian yang sudah dilakukan sejak awal tahun initerbagi menjadi 3 tahapan, diantaranya tahap seleksi administrasi, seleksi dokumen, dan verifikasi lapangan. Yang mana semua penilaian harus meliputi 6 aspek PRLH (Perilaku ramah lingkungan Hidup) dalam gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala SMPN 4 Lamongan Hari mengatakan, enam aspek PRLH yang diterapkan disekolahnya yakni kebersihan, pengelolaan sampah, pemeliharaan pohon dan tanaman, konversi air (memanfatan limbah air wudhu untuk menyiran tanaman), konversi energi, serta inovasi PRLH (pembuatan pupuk kompos dari sampah organik).

Baca juga:  Berkontribusi Peningkatan Kesehatan, KMSL Dikukuhkan Plt Kadinkes Lamongan

“Kita libatkan siswa, guru dan lainnya untuk pengelolaan sampah, ada biopori juga. Tanaman unggulan kita blimbing wuluh ada sekitar 50 pohon yang dijadikan manisan dan sayur, kita memanfatkan tanaman lidah buaya untuk dijadikan dawet. Kami ingin menciptakan sekolah yang bersih dan asri, agar anak-anak ini nyaman dan betah di sekolah sehingga proses belajarnya efektif,” kata Hari.

Hari menjelaskan, SMPN 4 Lamongan telah menerapkan sekolah imbas di SMPN Sukorame dan SMPN 4 Babat. Pengimplementasian kurikulum merdeka ini menjadi nilai tambah tersendiri. Sebab, program merdeka belajar tersebut mampu menggerakan guru lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta memberdayakan peserta didik. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.