KabarBaik.co – Persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Kabupaten Kediri berjalan tanpa kendala. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mohamad Muhsin memastikan seluruh sekolah siap mengikuti gladi ANBK, termasuk SMPN 2 Ngasem yang ditunjuk sebagai salah satu sampel pelaksana.
“Alhamdulillah sampai hari ini tidak ada keluhan dari sekolah-sekolah. Internet dan listrik juga aman, karena sudah mendapat backup dari Kementerian,” ujar Muhsin saat meninjau gladi ANBK di SMPN 2 Ngasem, Kamis (21/8).
Muhsin menjelaskan ANBK bukan semata ujian akademik, melainkan instrumen pemetaan mutu layanan pendidikan yang lebih luas. Aspek yang diukur meliputi literasi, numerasi, serta survei lingkungan belajar di sekolah.
“Jadi ini merekam kompetensi anak, termasuk memotret suasana belajar. Apakah lingkungannya nyaman, aman, dan mendukung. Jadi berbeda dengan UNBK untuk masuk jenjang berikutnya,” jelasnya.
Meski baru berdiri tiga tahun, SMPN 2 Ngasem dipercaya melaksanakan gladi ANBK dengan melibatkan 50 siswa kelas VIII. Sekolah ini masih menghadapi keterbatasan fasilitas, seperti ruang kelas dan tenaga pendidik.
“Sekolah ini kan baru, jumlah siswanya sekitar 400. Dari seharusnya 12 ruang kelas, baru ada 8. Tahun ini dibangun tambahan 4 ruang kelas baru. Guru ASN juga masih 8 orang, non-PNS 8 orang, padahal idealnya dua kali lipat,” terang Muhsin.
Kepala SMPN 2 Ngasem Sulistyo Wulandari mengakui kekurangan perangkat menjadi kendala utama. Namun berkat dukungan lintas sekolah dan Dinas Pendidikan, gladi tetap berjalan lancar.
“Karena perangkat terbatas, kami dipinjami 10 Chromebook dari Dinas Pendidikan, 9 laptop dari SMPN 1 Kunjang, sisanya dari guru-guru. Kalau kurang, rencananya pinjam ke SMKN 1 Ngasem. Jadi memang saling membantu,” ungkap Sulistyo.
Selain itu, sekolah juga telah menjalin kerja sama dengan penyedia layanan internet sehingga jaringan tetap stabil.
“Alhamdulillah jaringan aman, tidak ada masalah. Tahun lalu juga berjalan baik,” tutupnya. (*)