KabarBaik.co – Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) Khofifah Indar Parawansa, mengajak para alumni untuk mengambil peran strategis dalam diplomasi antarbangsa dan pengabdian kepada masyarakat.
Seruan ini disampaikan Khofifah saat menghadiri Gala Dinner penutupan Musyawarah Nasional (Munas) XI IKA Unair di Gedung Rektorat UNAIR, Sabtu malam (2/8).
Sebagai ketua umum yang kembali terpilih untuk periode 2025–2030, Khofifah menegaskan pentingnya kontribusi alumni dalam membangun negeri melalui jejaring yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia maupun mancanegara.
“IKA Unair merupakan perpanjangan tangan kampus untuk menjangkau elemen masyarakat yang tidak bisa dijangkau langsung oleh civitas akademika. Banyak alumni yang telah mengabdikan diri di berbagai daerah dan luar negeri, membawa semangat dan nama baik almamater,” ungkap Khofifah.
Ia menyebut, banyak ruang pengabdian yang bisa diisi para alumni, termasuk melalui penguatan konektivitas antarbangsa serta peran dalam diplomasi, khususnya yang berkaitan dengan hubungan bilateral melalui jaringan Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) IKA Unair di berbagai negara.
Khofifah juga mengungkapkan, pemerintah provinsi terus mendorong konektivitas lintas negara, salah satunya melalui pembukaan rute penerbangan langsung dari Jawa Timur ke berbagai negara. Hal ini membuka peluang sinergi yang lebih luas antara alumni Unair dengan dunia internasional.
Dalam momentum menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Khofifah mengajak alumni dan civitas akademika Unair untuk berpartisipasi dalam aksi simbolik mengibarkan Merah Putih dan bendera Unair di tujuh gunung tertinggi Indonesia—dikenal sebagai Seven Summits of Indonesia.
Tujuh puncak tersebut yakni:
• Puncak Jaya (Carstensz Pyramid) di Papua,
• Gunung Kerinci di Sumatera,
• Gunung Rinjani di NTB,
• Gunung Semeru di Jatim,
• Gunung Latimojong di Sulawesi,
• Gunung Binaiya di Maluku, dan
• Gunung Bukit Raya di Kalimantan.
“Yang dikibarkan adalah Merah Putih bersama bendera Unair, bukan bendera IKA. Ini bukan sekadar pendakian fisik, tapi juga simbol bahwa Unair layak berdiri di puncak berbagai prestasi. Kita ingin membawa nama Indonesia dan Unair setinggi-tingginya,” tegas Khofifah.
Rektor Unair Prof. Muhammad Madyan, menyambut baik semangat kolaborasi dan pengabdian dari para alumni. Menurutnya, jaringan alumni menjadi jembatan kuat antara kampus dan masyarakat, terutama dalam penguatan riset dan kontribusi sosial.
“Selamat kepada Ibu Khofifah atas terpilihnya kembali sebagai Ketua Umum IKA Unair. Alumni adalah talenta terbaik yang tak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga agen perubahan bagi bangsa dan dunia,” ujar Prof. Madyan.
Sebagai informasi, Universitas Airlangga saat ini menempati peringkat ke-287 dunia dalam QS World University Rankings (QS WUR) 2026. Dalam THE Impact Rankings 2025, Unair menduduki peringkat ke-9 dunia—terbaik di Indonesia dan ASEAN, serta peringkat kedua terbaik di Asia.
Unair juga meraih posisi unggul dalam beberapa kategori Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya:
• SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi): Peringkat 1 dunia,
• SDG 1 (Tanpa Kemiskinan): Peringkat 3 dunia,
• SDG 5 (Kesetaraan Gender): Peringkat 4 dunia,
• SDG 17 (Kemitraan Global): Peringkat 29 dunia.
Prestasi ini menjadi cerminan kontribusi nyata Unair, tak hanya di dunia pendidikan, tetapi juga dalam pembangunan berkelanjutan dan pengabdian lintas batas.(*)