KabarBaik.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para siswa meneladani perjuangan pendiri Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Singosari, KH Masjkur, yang pernah menjabat Menteri Agama (Menag). Estafet perjuangan tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional itu kemudian dilanjutkan KH Tolchah Hasan, mantan Menag sekaligus Rais Syuriah PBNU 2004-2010.
Menurut Khofifah, keduanya memiliki visi besar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menanamkan akhlakul karimah sejak dini. Ajakan itu ia sampaikan saat menghadiri Peresmian Tahun Ajaran Baru 2025/2026 di lingkungan Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Singosari, Malang, dikutip dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (10/8).
“Perjuangan beliau bukan hanya untuk mengejar prestasi akademik, tapi juga membangun karakter, akhlak mulia, dan peradaban bangsa,” ujar Khofifah.
Khofifah menegaskan, pendidikan memiliki peran fundamental sebagai pondasi pembentukan karakter bangsa. “Pendidikan tidak hanya memperkaya khazanah ilmu, tapi juga membentuk peradaban yang berlandaskan akhlak mulia. Kita semua punya tugas mulia mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.
Khofifah juga mengingatkan pentingnya membangun peradaban di tengah potensi benturan budaya atau clash of civilizations seperti yang dikemukakan Samuel P. Huntington. Ia menyinggung berbagai konflik global, mulai dari Rusia–Ukraina, genosida di Gaza, hingga ketegangan Kamboja–Thailand, yang telah merusak sendi-sendi sosial, ekonomi, dan hubungan antarbangsa.
“Peradaban bangsa dan dunia itu dibangun sejak pendidikan usia dini, dari TK hingga SMA,” tegasnya. Dalam kesempatan itu, Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi para pendidik. Kepala sekolah dan guru, menurutnya, harus menjadi “super team” dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkualitas.
“Kepala sekolah harus menjadi manajer sekaligus pemimpin yang baik. Tidak ada kesuksesan yang dicapai sendirian, semua harus bekerja sama,” ujarnya. Khofifah juga mengingatkan ancaman masalah sosial yang berdampak luas, seperti judi online, pinjaman daring, hingga kesehatan mental. Semua itu, katanya, hanya bisa dicegah dengan pendidikan yang baik dan karakter yang kuat.
Menutup sambutannya, Khofifah berharap tahun ajaran baru menjadi momentum melanjutkan perjuangan para pendiri Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif. “Karakter yang kuat akan membangun peradaban bangsa yang maju dan berakhlak mulia. Itulah tujuan akhir pendidikan,” pungkasnya.