Gubernur Khofifah Hadiri Grebeg Tutup Suro Bantarangin 2025: Ajak Jaga Budaya dan Bangkitkan Pariwisata Jawa Timur

oleh -99 Dilihat
WhatsApp Image 2025 07 27 at 14.41.55
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Grebeg Tutup Suro Bantarangin di Ponorogo. (Foto: Dani)

KabarBaik.co – Puluhan ribu masyarakat tumpah ruah memadati kawasan Monumen Bantarangin, Desa Somoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, untuk mengikuti Kirab Budaya Grebeg Tutup Suro Bantarangin. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut hadir dan berjalan menyatu dengan masyarakat dalam prosesi kirab sejauh delapan kilometer tersebut.

Dalam sambutannya, Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan keluhuran budaya, salah satunya melalui tradisi Grebeg Tutup Suro yang sarat nilai sejarah dan spiritualitas. “Mari kita jaga keluhuran budaya kita. Kalau bukan kita, siapa lagi?” ujarnya penuh semangat, Minggu (27/7).

Menurut Khofifah, Grebeg Tutup Suro Bantarangin bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan warisan budaya yang berakar dari sejarah panjang Kerajaan Bantarangin yang dipercaya sebagai asal muasal lahirnya Reog Ponorogo. “Tradisi ini bisa menjadi referensi budaya tidak hanya bagi masyarakat Jawa Timur, tetapi juga untuk bangsa Indonesia, bahkan dunia,” ungkap Khofifah.

Khofifah juga menekankan pentingnya menjadikan budaya sebagai sumber inspirasi untuk inovasi dan kreativitas. Menurutnya, melalui Grebeg Tutup Suro, masyarakat Ponorogo telah menunjukkan bagaimana nilai-nilai lokal dapat memberi pesan kedamaian yang mendunia. “Grebeg ini menjadi energi yang menguatkan kreativitas, sekaligus menyampaikan pesan kesejukan dan harmoni pada dunia,” tegasnya.

Sebagai daerah yang kaya budaya, Ponorogo memiliki sedikitnya 180 objek pemajuan kebudayaan sebagaimana tercatat dalam PPKD 2022. Mulai dari tradisi lisan, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, hingga seni pertunjukan. Reog Ponorogo, sebagai mahakarya daerah, bahkan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage/ICH) oleh UNESCO pada tahun 2024.

“Budayanya luar biasa, budayawannya juga luar biasa. Ponorogo ini istimewa,” puji Khofifah. Selain pelestarian, Khofifah juga mendorong adanya inovasi dalam tradisi budaya agar tetap relevan dengan zaman. Ia percaya, keberlanjutan budaya harus berjalan beriringan dengan semangat kebersamaan dan keterlibatan masyarakat.

“Solidaritas, toleransi, dan gotong royong adalah ruh dari kebudayaan itu sendiri. Kirab ini menjadi simbol persatuan warga Ponorogo,” ujarnya.

Grebeg Tutup Suro Bantarangin tahun ini diharapkan mampu membangkitkan semangat lintas sektor, khususnya budaya dan pariwisata. Khofifah optimistis, melalui momentum budaya ini, Ponorogo dapat terus menguatkan posisinya sebagai destinasi unggulan berbasis tradisi. “Mari kita rajut harmoni, kedamaian, dan kebersamaan melalui budaya,” ajaknya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan bahwa Kirab Budaya menjadi puncak rangkaian Grebeg Tutup Suro Bantarangin 2025, yang sebelumnya diawali dengan pagelaran wayang dan kenduri agung.

Sugiri juga menjelaskan bahwa tradisi ini mulai dikreasikan sejak 2010 di masa kepemimpinan Bupati H. Amin, yang kini menjabat sebagai Ketua Yayasan Bantarangin. “Konon tempat ini adalah bumi kelahiran Reog Ponorogo, yaitu Bantarangin,” tuturnya. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan prosesi sakral penyerahan Pusaka Cemethi Samandiman dari Gubernur Khofifah kepada pemeran Prabu Klono Sewandono, sebagai tanda dimulainya Kirab Budaya Bantarangin 2025.

Kirab budaya tahun ini menempuh rute sepanjang 8 kilometer, dimulai dan berakhir di Monumen Bantarangin, melewati sejumlah ruas jalan di Kecamatan Kauman, termasuk Jalan Sabuk Janur, Jalan Sayang Ayu, Jalan Diponegoro, hingga Jalan MT Haryono. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.