KabarBaik.co – Konflik internal di SMAN 1 Tanggul memanas. Puluhan guru dan karyawan sekolah tersebut mendesak Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Jawa Timur Wilayah Jember untuk segera mengambil keputusan terkait petisi pencopotan Kepala Sekolah, Marta Mila Sugesti.
Permintaan tegas ini disampaikan langsung oleh para pendidik dan staf saat Cabdin Jember, yang diwakili oleh Kacabdin Sugeng Trianto dan pejabat bidang SMA/SMK, mengadakan pembinaan pada Kamis (4/12).
Para guru secara terbuka mengungkapkan bahwa situasi kerja saat ini sudah tidak nyaman dan mereka telah kehilangan kepercayaan total terhadap kepemimpinan Marta Mila Sugesti.
“Karena kami sekarang ini kepercayaan sudah nol persen kepada beliau,” ujar salah seorang guru.
Mereka meminta kejelasan sikap Cabdin Jember mengenai kondisi sekolah yang dinilai tidak kondusif bagi guru maupun murid.
“Apakah beliau akan seperti itu, keputusannya bagaimana? Mohon arahannya,” pintanya.
Petisi yang sebelumnya disusun pada 27 November 2025 itu ditandatangani 54 guru dan karyawan.
Dokumen tersebut berisi tujuh poin keberatan, antara lain dugaan intimidasi, tekanan psikologis, pemberian beban kerja yang tidak sesuai tupoksi, dugaan keterlibatan pegawai dalam urusan pribadi kepala sekolah, dugaan praktik KKN dalam penerimaan pegawai, perlakuan tidak menyenangkan di depan umum, serta dugaan ketidaksesuaian pelaksanaan sejumlah program sekolah dengan dokumen perencanaan.
Perwakilan guru, Ahmad, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa seluruh guru dan karyawan telah sepakat mendorong kepala sekolah mundur dari jabatannya.
“Bu Martha sangat arogan, sering mengancam guru dan berkata kasar, bahkan memarahi guru di depan umum. Semua guru sudah tanda tangan dan sepakat meminta Kacabdin Wilayah Jember serta Kepala Dinas Pendidikan mengambil tindakan tegas,” ujarnya.
Guru lainnya, Budi, juga menyampaikan persoalan yang ia alami dan rasakan terkait kebijakan kepala sekolah.
“Banyak aturan dibuat tanpa komunikasi, terlalu kaku, dan sering berubah-ubah. Situasi ini membuat kami kesulitan bekerja dan berdampak pada kenyamanan seluruh guru,” ujarnya.
Hingga saat ini, Kepala SMAN 1 Tanggul, Martha Mila Sugesti, belum memberikan tanggapan resmi terkait petisi tersebut saat dikonfirmasi.
Pihak Cabdin Pendidikan Wilayah Jember juga belum menyampaikan keputusan mengenai evaluasi maupun langkah selanjutnya atas petisi itu. (*)








