Guru Wajib Paham Konseling, Kemendikdasmen Tambah Materi di PPG

oleh -309 Dilihat
IMG 20250512 WA0024 scaled
Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti menjelaskan sedikit materi tambahan untuk PPG.

KabarBaik.co – Peran guru di masa kini tidak lagi sebatas pengajar di kelas. Mereka juga dituntut menjadi pendamping sekaligus pembimbing siswa dalam menghadapi berbagai persoalan, baik akademik maupun non-akademik. Menyadari hal itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI resmi menambahkan dua materi baru dalam kurikulum Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Dua materi tersebut adalah Pendidikan Nilai dan Bimbingan Konseling. Keduanya akan menjadi bagian wajib dalam pembekalan kompetensi guru ke depan. Kebijakan itu disampaikan langsung oleh Mendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed di sela acara Dies Natalis ke-20 Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Mu’ti menekankan bahwa guru harus siap menjadi figur yang lebih dari sekadar pengajar. Guru harus mampu berperan sebagai konselor yang peka terhadap kondisi psikologis siswanya.

“Semua guru akan memiliki tugas sebagai guru BK untuk mendampingi murid-muridnya,” tegasnya.

Langkah tersebut, menurut Mu’ti, sejalan dengan amanat Undang-Undang Guru dan Dosen. Dalam aturan itu, konseling disebutkan sebagai bagian dari tanggung jawab profesi guru. Oleh karena itu, penguatan kemampuan konseling dalam kurikulum PPG dianggap sebagai langkah strategis.

Kondisi siswa saat ini, kata Mu’ti, sangat rentan terhadap tekanan mental dan emosional. Ia mengungkapkan bahwa jika hal tersebut diabaikan, bukan tidak mungkin akan muncul berbagai masalah di sekolah, mulai dari kekerasan hingga turunnya prestasi belajar.

“Pembekalan guru dengan kemampuan konseling menjadi sangat krusial untuk menciptakan iklim belajar yang lebih empatik,” lanjut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu.

Menurutnya, guru adalah sosok paling dekat dengan siswa dalam keseharian, sehingga idealnya mampu menjadi tempat curhat yang aman dan solutif.

Untuk mendukung implementasi kebijakan ini, Kemendikdasmen juga telah menyiapkan pelatihan khusus bagi para pendidik. “Untuk guru BK, pelatihan penyegaran sudah dilakukan sejak tahun lalu,” ujarnya.

Sementara bagi guru umum, pelatihan bimbingan konseling akan dilakukan secara bertahap di seluruh daerah.

Mu’ti menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari strategi besar memperkuat pendidikan karakter yang berbasis sekolah. Dengan pendekatan yang lebih humanis, ia berharap akan tumbuh lingkungan belajar yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga pada pembangunan kepribadian dan kesehatan mental siswa secara menyeluruh. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.