KabarBaik.co – Bupati Jombang Warsubi menghadiri pengarahan strategis Program Adipura yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama BPLH di Jakarta. Program ini menargetkan pengelolaan sampah nasional 100% pada 2029.
Dalam acara yang dihadiri pemangku kepentingan dari seluruh Indonesia itu, KLHK memperkenalkan sistem penilaian Adipura terbaru, yang kini lebih menekankan aspek lingkungan berkelanjutan dan tanggung jawab moral.
Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq menegaskan sistem baru ini bukan sekadar lomba kebersihan.
“Ini alat kendali dan pengingat agar praktik buruk seperti open dumping dihentikan. Masih ada 343 TPA yang belum sesuai ketentuan lingkungan,” tegas Faisol.
Data SIPSN mencatat timbulan sampah nasional 2023 mencapai 56,63 juta ton. Namun hanya 39,01% (22,09 juta ton) yang terkelola dengan baik, sisanya dibuang sembarangan atau dibakar.
Menanggapi hal tersebut Bupati Jombang menyatakan dukungan penuh. “Jombang siap menyelaraskan langkah dengan pemerintah pusat. Adipura bukan sekadar trofi, tapi simbol kota yang bertanggung jawab,” ujar Warsubi dalam keterangannya, Selasa (5/8).
Warsubi menekankan pentingnya edukasi masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah sejak dari rumah.
Pemkab Jombang telah memperkuat peran bank sampah, membangun TPS3R, serta mengembangkan teknologi RDF.
“Kami tidak ingin sekadar nominasi. Jombang harus jadi kabupaten percontohan. Ini soal moralitas dan tanggung jawab antargenerasi,” tandas Warsubi. (*)
