Hadis dan Sains: Menilik Tradisi Nabi Muhammad Makan Kurma Ganjil

Reporter: Lilis Dewi
Editor: Lilis Dewi
oleh -226 Dilihat
Ilustrasi ( Travel Kompas)

KabarBaik.co- Buah kurma dikenal sebagai makanan favorit Nabi Muhammad SAW. Beliau kerap memakannya dalam berbagai kesempatan, salah satunya saat berbuka puasa. Selain itu, terdapat hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang menyebut bahwa Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa di pagi hari. Hadis ini memunculkan tradisi di kalangan umat Islam untuk memakan kurma dalam jumlah ganjil.

Mengapa Nabi Muhammad SAW menganjurkan makan kurma ganjil?

Ada beberapa alasan yang melatari tradisi ini:

  • Kecintaan pada Bilangan Ganjil:
    Menurut sebagian ahli hadis, Rasulullah SAW memang memiliki kecintaan terhadap bilangan ganjil dalam berbagai urusan. Ini tercermin dalam sabdanya, “Sesungguhnya Allah itu Maha Esa, Dia menyukai yang ganjil.” (HR. Ahmad). Namun, tidak ada dalil khusus yang menyatakan bahwa memakan kurma genap dilarang.

  • Kesehatan: Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil (misalnya 1, 3, 5, atau 7) lebih sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlah tersebut tidak berlebihan dan cukup untuk memberikan energi tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.

Hadis dan Sains Berpadu:

Meskipun hadis tentang kurma ganjil tidak secara eksplisit menjelaskan alasan kesehatan, namun temuan sains memberikan dukungan terhadap praktik yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan keselarasan antara ajaran agama dan ilmu pengetahuan.

Meneladani Sunnah:

Terlepas dari alasan di baliknya, memakan kurma ganjil merupakan bentuk keteladanan terhadap Sunnah Nabi Muhammad SAW. Ini menjadi tradisi yang baik untuk diikuti umat Muslim, apalagi jika dibarengi dengan niat yang baik dan pemahaman terhadap manfaat kesehatannya.

Kesimpulan:

Tradisi makan kurma ganjil yang berasal dari Sunnah Nabi Muhammad SAW memiliki nilai spiritual dan didukung oleh sains. Hal ini menunjukkan keindahan Islam yang menyeimbangkan antara ajaran agama dan ilmu pengetahuan.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.