Hama Patek Serang Tanaman Cabai di Ngoro Jombang, Petani Terancam Gagal Panen

oleh -215 Dilihat
59530cc9 7344 48a6 b5ce deafa47c0ae1
Cabai yang diserang hama patek. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Hama patek kembali menyerang tanaman cabai milik petani di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Curah hujan yang masih tinggi di tengah musim kemarau memperparah kondisi tersebut. Alhasil, sejumlah petani mengaku gagal panen hingga merugi jutaan rupiah.

Aan Suhanjoyo, petani cabai asal Dusun Bodo, Desa Pulorejo, mengungkapkan bahwa serangan hama patek terjadi akibat curah hujan yang masih tinggi sejak April hingga Mei. Kondisi itu menyebabkan kelembapan tinggi yang membuat cabai cepat membusuk.

“Hama patek ini sudah seperti langganan kalau musim hujan. Cabai cepat busuk karena kelembapan dan minim sinar matahari,” ujar Aan saat ditemui pada Minggu (25/5).

Aan mengaku sudah mengeluarkan biaya hingga Rp400 ribu untuk membeli obat pertanian. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil yang maksimal.

“Sudah pakai obat, tapi tetap banyak yang busuk. Hasil panen anjlok. Biasanya bisa sampai 5 kuintal, sekarang cuma dapat 1 kuintal dari lima kali panen,” keluhnya.

Tak hanya itu, harga cabai di tingkat petani juga anjlok. Saat ini, harga jual cabai ke pasar induk hanya berkisar Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per kilogram, jauh dari harga ideal.

“Pernah sampai Rp10 ribu per kilo. Kalau harga segitu, petani benar-benar rugi. Sekarang pun masih belum balik modal,” tambah Aan.

Aan menanam dua jenis cabai, yakni jenis ori dan asmoro. Menurutnya, cabai ori lebih tahan terhadap hujan karena posisinya tegak ke atas, sementara cabai asmoro yang merunduk lebih mudah lembap dan terserang penyakit patek.

“Cabai asmoro lebih gampang kena patek karena tidak cepat kering. Sementara cabai ori lebih aman saat musim hujan karena bentuknya yang vertikal memudahkan air cepat turun,” jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, Aan berharap pemerintah melalui dinas pertanian setempat turun tangan memberikan solusi. Ia mengusulkan adanya subsidi obat-obatan khusus dan pendampingan teknis untuk petani.

“Kami butuh perhatian, bantuan obat-obatan, dan sosialisasi bagaimana merawat tanaman cabai saat musim hujan. Kalau bisa juga ada bantuan modal untuk petani yang terdampak,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.