KabarBaik.co – Petani jagung di Desa Bolo, Kecamatan Ujungpangkahc Gresik, tengah menghadapi tantangan berat akibat serangan hama tikus dan dampak cuaca ekstrem.
Kondisi ini dikhawatirkan akan menurunkan hasil panen secara signifikan. Dan mengancam keberlanjutan usaha pertanian mereka.
Edi, seorang petani jagung setempat, mengungkapkan bahwa hama tikus menjadi ancaman utama bagi ladangnya. “Tantangan terberat bagi saya sebagai petani jagung ini adalah mengatasi hamanya. Tikus itu sangat banyak sekali,” ujar Edi, Minggu (12/1).
Untuk mengatasi hama tersebut, Edi hanya mengandalkan racun tikus sebagai upaya pengendalian. “Setahu saya, cuma itu cara mengatasinya,” tambahnya.
Ia mengaku tidak menggunakan metode seperti perangkap listrik karena selain dilarang, metode tersebut dianggap berbahaya bagi dirinya dan masyarakat sekitar.
Selain serangan hama, cuaca hujan juga memperparah kondisi. “Cuaca hujan gini juga banyak jagung saya yang rusak. Tongkol jagung mengecil dan tidak mengeluarkan bulir jagung,” keluh Edi sambil menunjukkan ladangnya yang terdampak.
Edukasi dari pemerintah kepada petani sangat diperlukan untuk menghadirkan solusi yang lebih berkelanjutan. Hal ini mencakup pelatihan tentang metode pengendalian hama yang ramah lingkungan, seperti penggunaan musuh alami hama atau perangkap mekanis.
Di sisi lain, pemerintah juga perlu memberikan panduan mitigasi cuaca ekstrem, misalnya dengan mengintroduksi varietas jagung yang tahan hujan atau teknologi penanganan pascapanen yang lebih baik.
Pemerintah, lembaga pertanian, dan akademisi diharapkan dapat berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran petani terhadap pentingnya pengelolaan pertanian yang lebih adaptif. Pendampingan langsung di lapangan, penyuluhan rutin, dan bantuan alat pertanian modern bisa menjadi langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. (*)