KabarBaik.co – Proyek Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi penyumbang terbesar investasi di Kabupaten Gresik. Kendati jumlah proyeknya sangat sedikit, namun besaran investasi yang ditanamkan memegang persentase mayoritas.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal – Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Reza Pahlevi. Ia mengatakan, Gresik masih menjadi magnet bagi investor untuk menanamkan modal.
Baik itu Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun PMA. “Tahun 2024 ini ada 2.205 proyek. Untuk PMA ada 36 proyek, lainnya memang didominasi PMDN,” kata Reza Pahlevi kepada KabarBaik.co, Senin (9/6).
Kendati proyek PMA sangat sedikit, kata Reza, namun investasi yang digelontorkan mencapai 79,1 persen dari keseluruhan investasi yang masuk. Hal ini bisa dilihat dari capaian investasi triwulan I, Januari-Maret 2024.
Data yang dihimpun, untuk triwulan I ini investasi yang sudah masuk sebesar Rp 11,75 triliun. Rinciannya PMA Rp 9,3 triliun dan PMDN Rp 2,45 triliun.
“Proyek PMA memang sedikit tapi modal yang ditanamkan besar,” tandasnya.
Melihat iklim investasi yang baik, Reza Pahlevi kian optimis target 2024 bisa tercapai. Yakni sebesar Rp 41,57 triliun. Apalagi banyak investor besar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE.
Banyak proyek besar yang sedang berjalan di JIIPE Manyar, Gresik. Setelah PT Freeport Indonesia, ada pabrik kaca PT Xinyi Glass Indonesia, PT Hailiang Nova Material Indonesia, dan lainnya. (*)