Harga Cabai Rawit di Jatim Semakin Meroket Selama Ramadan, Cuaca dan Stok Minim Jadi Penyebab

oleh -575 Dilihat
IMG 20250306 WA0003
Cabai rawit

KabarBaik.co – Selama bulan suci Ramadan, harga cabai rawit merah di Jawa Timur mengalami kenaikan signifikan hingga mencapai Rp 120 ribu per kilogram (kg). Sementara itu, harga terendah tercatat di Kabupaten Bangkalan sebesar Rp 32.500 per kg. Kenaikan ini menjadi perhatian banyak pihak karena berdampak langsung pada daya beli masyarakat.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), kenaikan harga cabai rawit merah disebabkan oleh minimnya stok di awal Ramadan. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengakui hal ini terjadi karena sebagian distributor masih libur.

“Disebabkan pada awal Ramadan beberapa distributor masih libur,” kata Khofifah, Kamis (6/3).

Selain cabai rawit merah, harga rata-rata cabai merah besar di Jawa Timur juga cukup tinggi, yakni Rp 57.232 per kg. Kabupaten Sampang mencatatkan harga tertinggi sebesar Rp 77.500 per kg, sementara Kabupaten Bangkalan memiliki harga terendah, yaitu Rp 25.833 per kg.

Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jawa Timur, Nanang Triatmoko, menjelaskan bahwa tingginya harga cabai disebabkan oleh pasokan yang menurun. Tidak hanya distributor, tetapi para petani juga belum banyak memanen pada awal Ramadan.

“Awal puasa kan biasanya masih lemes, sehingga para petani enggan petik cabai,” kata Nanang.

Namun, ia optimistis bahwa harga cabai akan segera turun dalam waktu dekat. Meskipun belum bisa memastikan berapa angka penurunan tersebut, Nanang menyebutkan bahwa petani sudah mulai memanen cabai.

“Yang pasti turun lah, karena petani sudah mulai petik cabai,” ujarnya.

Nanang juga menyoroti faktor cuaca yang tidak menentu sebagai salah satu penyebab terganggunya hasil produksi cabai. Cuaca yang berubah-ubah, seperti hujan deras yang tiba-tiba berganti panas terik, membuat tanaman cabai menjadi kurang sehat.

“Tanamannya ada, tapi hasil petiknya tidak menentu. Kalau harga mahal, artinya jumlah panennya sedikit,” pungkasnya.

Dengan kondisi ini, pemerintah dan pelaku agribisnis diharapkan dapat mengambil langkah untuk menjaga stabilitas harga cabai, terutama selama momen Ramadan yang menjadi waktu dengan permintaan tinggi.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.