Hari Keenam Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny, Alat Berat Dikerahkan dengan Pengawasan Ketat

oleh -110 Dilihat
6eef6e5f 107b 41ea b194 ae6beafe6bc9
Ponpes Al Khoziny (Achmad Adi Nurcahya)

KabarBaik.co – Upaya pencarian korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan tanpa henti. Memasuki hari keenam, Sabtu (4/10), Tim Search and Rescue (SAR) gabungan mulai mengerahkan alat berat berupa ekskavator untuk mempercepat proses evakuasi di titik-titik terdalam reruntuhan.

Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit menjelaskan bahwa penggunaan ekskavator dilakukan dengan pengawasan ketat tim keselamatan atau safety officer. Langkah ini bertujuan agar keutuhan tubuh korban tetap terjaga dan proses pencarian berlangsung aman.

“Ekskavator hanya digunakan untuk membuka akses. Jika ada tanda-tanda keberadaan korban, operator langsung dihentikan, dan evakuasi dilanjutkan secara manual dengan alat ekstrikasi,” ujar Nanang di lokasi kejadian.

Nanang menambahkan alat ekstrikasi merupakan peralatan khusus yang digunakan dalam situasi sempit dan rapuh. Di antaranya alat pemotong beton dan peralatan manual yang memungkinkan petugas menjangkau korban di area sulit.

“Kami tidak mengevakuasi korban dengan alat berat. Begitu ditemukan titik korban, proses dilakukan secara manual agar tubuh korban tetap utuh,” tegasnya.

Menurut Nanang, prosedur penggunaan alat berat ini sepenuhnya sesuai dengan standar operasional (SOP) penyelamatan. “Kita tetap menjaga kondisi keselamatan petugas dan memastikan korban, baik yang hidup maupun meninggal, tidak mengalami kerusakan tubuh akibat alat berat,” imbuhnya.

Untuk mempercepat pencarian, tim gabungan membagi lokasi menjadi empat sektor utama, yakni A1 hingga A4. Pembagian ini dilakukan agar koordinasi dan akses ke titik korban bisa lebih cepat dan efisien.

“Hari ini pencarian masih difokuskan di sektor-sektor kritis, dengan pembagian tim dari SAR, BPBD, TNI, Polri, PMI, hingga relawan,” terang Nanang.

Hingga Sabtu siang, total korban yang tercatat mencapai 167 orang. Dari jumlah itu, 14 santri dinyatakan meninggal dunia, 49 masih dalam proses pencarian, sementara sisanya tengah menjalani perawatan di berbagai rumah sakit sekitar Sidoarjo. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Achmad Adi Nurcahya
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.