KabarBaik.co – Perum Bulog Jawa Timur mampu menyerap 601 ribu ton gabah kering hingga pertengahan 2025. Jumlah ini juga menjadi yang tertinggi selama dua dekade terakhir. Capaian tersebut bahkan melampaui target awal yang ditetapkan sebesar 593 ribu ton.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Timur, Langgeng Wisnu Adinugroho mengatakan dengan capaian itu, Bulog kini meningkatkan target ke 609 ribu ton. Target itu diharapkan tercapai tahun ini.
“Capaian serapan tersebut meningkat 600 persen dari tahun sebelumnya. Karena serapan tinggi, akhirnya target serapan kami tambah menjadi 609 ribu ton. Ini target selama setahun,” ujar Langgeng.
Keberhasilan itu, kata dia, tidak lepas dari sinergi semua pihak, pemerintah, termasuk petani, penyuluh, dan aparat di wilayah.
Bulog aktif membentuk tim serap gabah bernama “Jemput Gabah Beras”, yang bekerja sama dengan pemerintah, penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan TNI. Tim ini langsung turun ke sawah ketika ada informasi panen dari Gapoktan.
Saat tim hadir di lokasi, pembelian gabah dilakukan secara langsung dan dibayar di tempat, sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500/kg untuk Gabah Kering Panen.
“Jika ada info dari Gapoktan, panen kapan. Kita langsung hadir di situ, kita beli, langsung kita bayar di tengah sawah,” tegasnya.
Langgeng juga menekankan, Bulog selalu membeli gabah sesuai HPP. Siaapapun yang membeli gabah di bawah harga HPP bisa dipastikan bukan dari Bulog. (*)