KabarBaik.co – Hujan deras mengguyur Kabupaten Sidoarjo pada Minggu (22/9) malam, meskipun saat ini Jawa Timur masih berada di musim kemarau. Fenomena ini membuat masyarakat Kota Delta cukuh bahagia. Biasanya, hujan baru diperkirakan akan turun saat memasuki musim hujan, yang menurut prediksi baru dimulai November mendatang.
Ketua Tim Meteorologi BMKG Juanda, Shanas Prayuda, menjelaskan bahwa hujan tersebut terjadi akibat fenomena alam yang tidak biasa.
“Suhu muka laut di Selat Madura lebih hangat dibandingkan perairan lainnya. Kondisi ini berkontribusi pada peningkatan konvergensi dan kelembaban udara yang cukup tinggi di Sidoarjo,” ujar Shanas, Selasa (24/9).
Kelembaban udara yang cukup tinggi, mulai dari lapisan bawah hingga lapisan atas, mencapai antara 60 hingga 100 persen. Menurut Shanas, hal ini memberikan suplai uap air yang melimpah ke atmosfer, sehingga memicu terbentuknya awan-awan konvektif, yang menjadi penyebab hujan di wilayah tersebut.
Shanas juga menambahkan bahwa fenomena ini bisa berlanjut.
“Kami memprediksi masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di Kota Delta hingga beberapa hari ke depan,” ungkapnya.
Meski begitu, Shanas meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca. Meskipun masih di musim kemarau, perubahan kondisi atmosfer dan suhu laut bisa memicu hujan mendadak seperti yang terjadi kemarin malam.
BMKG Juanda juga mengimbau agar warga lebih memperhatikan potensi banjir lokal akibat curah hujan yang bisa meningkat secara tak terduga.
“Selalu siapkan langkah-langkah antisipatif, terutama di wilayah yang rentan terhadap genangan air atau banjir,” jelasnya.
Selain itu, Shanas menyampaikan bahwa musim hujan secara umum diperkirakan akan datang pada November 2024. Namun, dengan anomali cuaca yang ada, peluang hujan sporadis bisa tetap terjadi sebelum waktu itu.
“Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa iklim bisa berubah dengan cepat, dan kita harus selalu waspada serta siap terhadap segala kemungkinan,” tutupnya. (*)








