KabarBaik.co – Genangan banjir kembali menghantui warga Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Minggu (11/5) malam mengakibatkan banjir di dua desa, yakni Kramat Jegu dan Bringinbendo. Hingga Selasa (13/5), banjir belum juga surut dan aktivitas warga lumpuh di sejumlah titik.
Di Perumahan Pejaya Anugrah, Desa Kramat Jegu, sekitar 500 rumah dilaporkan terdampak banjir. Wilayah ini masuk dalam RW 07 dan sudah tiga kali dilanda banjir sepanjang tahun ini. Ketua RW setempat, Edi Marpuji, mengatakan bahwa banjir mulai merendam rumah warga sejak Minggu malam saat hujan turun.
“Di sini sejak hari Minggu (11/5) malam itu hujan mulai naik airnya,” kata Edi saat ditemui selasa (13/5).
Ia menyebutkan bahwa genangan sempat surut pada Senin (12/5) pagi, namun hujan yang kembali turun di malam hari membuat air kembali meninggi. “Air sekarang paling tinggi 30 sentimeter,” imbuhnya.
Menurut Edi, banjir yang melanda wilayahnya bukan hanya akibat hujan lokal, tetapi juga limpahan dari wilayah barat seperti Krian.
“Banjir di sini sebenarnya limpahan air dari arah barat, seperti Krian. Karena hujan beberapa waktu sebelumnya ini biasa saja tidak deras dan lama,” ungkap pria berusia 55 tahun itu.
Keluhan pun kembali mencuat dari warga setempat. Edi menyampaikan keresahan warga yang selalu kesulitan mendapatkan air bersih maupun fasilitas MCK setiap kali banjir terjadi. “Banjirnya sudah berulang-ulang, dan warga selalu kesusahan air bersih, MCK juga,” katanya.
Situasi serupa terjadi di Desa Bringinbendo. Banjir di Perumahan Taman Bringin Indah dilaporkan makin meluas sejak hujan deras kembali mengguyur pada Senin malam. Ketinggian air di kawasan ini bahkan mencapai lebih dari 35 sentimeter.
“Semalam hujan deras akhirnya makin parah banjirnya,” ujar Bayu, salah satu warga di perumahan tersebut.
Menurut pria berusia 25 tahun itu, banjir membuat warga kesulitan beraktivitas. “Ada warga yang mau kerja bingung keluar gimana, ada warga yang nyoba keluarin motor malah mogok,” paparnya.
Sementara di Jalan Bringin Kulon, ketinggian air bahkan mencapai 45 sentimeter. Kadir, warga setempat, mengaku rumahnya aman karena sudah ditinggikan. Namun, aktivitas harian tetap terganggu.
“Rumah saya untungnya sudah ditinggikan, jadi aman, cuma aktivitas mau beli makan atau apa susah,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah segera menindaklanjuti janji peninggian jalan. “Kapan lalu dijanjikan tahun ini, tapi belum ada realisasi,” ungkapnya. (*)