KabarBaik.co – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Kediri menggelar workshop eksplorasi jurnalisme ramah anak, Selasa (9/3). Workshop ini menghadirkan narasumber akademisi sekaligus jurnalis senior Zainal Arifin.
Zainal Arifin mengatakan, kegiatan ini bisa meningkatkan pemahaman semua stakeholder tentang jurnalisme ramah anak.
“Kita tingkatkan keterampilannya bagaimana supaya produk dari jurnalisme itu ramah anak dan ini tadi saya kira bagus karena stakeholder sebagai sumber berita juga hadir,” ucapnya.
Ia menekankan bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh diberikan kepada jurnalis saat sedang meliput terhadap anak. Zainal mengaku pernah melakukan penelitian pada tahun 2018 di kota/kabupaten tentang penerapan kode etik jurnalistik.
Hasilnya, para jurnalis baik di Kota Kediri maupun di Kabupaten Kediri ini memiliki tingkat pemahaman terhadap anak di angka 98 persen.
“Jadi masih ada 2 persen yang belum memahami jurnalisme ramah anak ini. Terutama ketika anak yang berkonflik atau berhadapan dengan hukum. 2 persen ini apakah besar? Mestinya tidak ada lagi jurnalisme yang tidak paham ya, harusnya 100 persen,” pungkasnya.
Selain itu Zainal juga memberikan opsi, jika masih ada jurnalis yang belum memahami dan mematuhi aturan dari Dewan Pers, bisa intens dialog bersama rekan sejawat hingga berdiskusi tentang persoalan-persoalan.
“Sehingga harus secara rutin selalu dilakukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan potensi dan itu lebih spesifik misalnya, anak berhadapan dengan hukum ada kegiatannya sendiri, kemudian anak yang melakukan bullying, jadi supaya spesifikasi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua IJTI Korda Kediri, Roma Dwi Juliandi mengatakan jika tujuannya digelar acara ini untuk menumbuhkan kesadaran tentunya pada penyelenggaraan negara khususnya harus lebih perhatian terhadap anak-anak bagi wartawan dan media.
“Memang itu fungsi kontrol yang harus dijalani, enggak apa-apa itu harus dilaksanakan, ketika ada konflik-konflik tentang anak, kekerasan terhadap anak Itu memang harus di dapatkan berita itu. Tetapi yang perlu kita ketahui adalah di sekitar kita ini banyak kegiatan-kegiatan anak yang perlu juga harus kita cover misalnya lomba permainan tradisional, tentang anak, kemudian lomba melukis anak atau kegiatan outbond yang unik-unik di Kota dan Kabupaten Kediri,” pungkasnya.
Menurutnya dengan pemberian perhatian dari wartawan ataupun media terhadap anak-anak bisa membuat keadaan suatu kota akan menjadi berimbang.,
“Tidak hanya melulu akan kita isi supaya informasi tentang bullying, kekerasan terhadap anak, nanti kota itu akan menjadi kota yang menakutkan untuk anak-anak,” tegasnya. (*)