KabarBaik.co – Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Jember menolak renovasi alun-alun yang berimbas kepada larangan pedagang kaki lima di Alun-alun Jember. Mereka menilai, kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tersebut sangat merugikan bagi para pedagang kecil.
Ketua IKA PMII Kabupaten Jember Ahmad Hadinudin mengatakan, rencana Pemkab merenovasi Alun-alun dan memindahkan para pedagang tidaklah tepat. Pihaknya menilai, hal itu sangat merugikan para pedagang.
“Saya pernah berbincang dengan salah satu para pedagang di Alun-alun, per hari ada yang dapat hanya 25 ribu rupiah, meskipun tidak semua pedagang hasilnya sama. Tapi intinya mereka dagang hari ini, untuk makan besoknya, saya membayangkan jika dilarang berjualan disana mau makan apa mereka besok,” ujar pria yang akrab disapa Hadi tersebut, Senin (3/6).
Hadi menjelaskan, meski Pemkab mempunyai rencana menyiapkan lokasi untuk para pedagang itu, Ia menganggap lokasi tersebut kurang strategis dan akan sepi pembeli.
“Saya dengar pedagang akan dipindah ke jalan Kartini, itu bukan solusi karena itu jalan untuk kendaraan, nggak ada orang jalan kaki, imbasnya jelas menambah kemacetan dan pedagang sepi pembeli,” jelasnya.
Hadi menambahkan, yang dilakukan Pemkab adalah penataan untuk para pedagang, bukan justru melarang untuk berjualan di Alun-alun.
“Kan bisa ditata, saya lihat masih banyak ruang untuk dijakdikan tempat khusus bagi pedagang,” katanya.
Hadi juga mengkungkapkan renovasi Alun-alun yang memakan anggaran sebesar 28 Miliar. Hal itu dinilai kurang tepat, karena bukan sesuatu yang mendesak.
“Menurut saya itu tidak perlu, toh kondisi Alun-alun masih bagus, bukan sesuatu yang mendesak juga,” tutupnya.(*)