IMK Meningkat, Optimisme Menabung Naik Meski Kepercayaan Konsumen Melemah

oleh -244 Dilihat
IMG 20250702 WA0006
IMK Juni 2025 tercatat sebesar 83,8, naik 4,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

KabarBaik.co – Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada Juni 2025 menunjukkan penguatan signifikan, menandakan niat dan kemampuan masyarakat untuk menabung mulai membaik di tengah berbagai stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah.

Berdasarkan hasil Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), IMK Juni 2025 tercatat sebesar 83,8, naik 4,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh dua komponen utama, yakni Indeks Waktu Menabung (IWM) yang meningkat 2,4 poin ke level 95,3, serta Indeks Intensitas Menabung (IIM) yang naik 7,2 poin ke posisi 72,4.

Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, menjelaskan bahwa sebagian besar responden survei menyatakan masih memiliki kebiasaan menabung. “Sebanyak 73,3 persen responden menyatakan pernah menabung,” ujarnya di Jakarta, Rabu (2/7).

Lebih lanjut, proporsi responden yang menilai jumlah tabungan mereka lebih kecil dari rencana sebelumnya juga menurun, dari 56,7 persen pada Mei menjadi 52,5 persen di bulan Juni. Meskipun demikian, ada penurunan tipis pada persepsi masyarakat terhadap waktu yang tepat untuk menabung saat ini, dari 29,0 persen menjadi 28,9 persen. Sebaliknya, optimisme meningkat terkait waktu yang tepat untuk menabung dalam tiga bulan ke depan, yakni dari 39,8 persen menjadi 42,6 persen.

“Perkembangan ini mencerminkan peningkatan rencana dan intensitas menabung, seiring berbagai stimulus seperti diskon tarif transportasi saat libur sekolah, penyaluran bansos, dan subsidi upah yang memperkuat daya beli rumah tangga dalam jangka pendek,” tambah Seto.

Jika ditilik berdasarkan kelompok pendapatan rumah tangga (RT), penguatan IMK paling tinggi terjadi pada kelompok RT berpendapatan hingga Rp 1,5 juta per bulan (naik 14,7 poin). Disusul RT dengan pendapatan Rp 3 juta–Rp 7 juta (naik 7,2 poin), serta RT berpenghasilan di atas Rp 7 juta yang tetap kuat dengan posisi IMK di atas 100 dan kenaikan 7,2 poin. Sementara itu, kelompok RT berpenghasilan Rp 1,5 juta–Rp 3 juta justru mencatat penurunan IMK tipis sebesar 1 poin.

Berbeda dengan tren IMK, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada Juni 2025 mengalami sedikit pelemahan. IKK tercatat sebesar 99,4, turun 0,3 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Penurunan ini mencerminkan persepsi konsumen yang tetap stabil meski menghadapi tantangan ekonomi, seperti harga sembako yang naik dan perlambatan serapan tenaga kerja. Kenaikan harga pupuk serta dampak anomali iklim yang memengaruhi hasil panen tanaman pangan dan hortikultura turut menjadi faktor penekan.

Meski begitu, kepercayaan konsumen terhadap masa depan masih cukup solid. Komponen Indeks Ekspektasi (IE) memang turun ke level 114,1 dari 114,9, namun masih berada di atas ambang optimisme (100). Sementara itu, Indeks Situasi Saat Ini (ISSI) justru mengalami kenaikan dari 79,4 menjadi 79,9.

“Untuk petani padi, pasokan air irigasi yang tetap tersedia cukup membantu. Namun, tanaman hortikultura cukup terdampak karena tingkat kelembaban yang tinggi membuatnya rentan,” jelas Seto.

Di sisi lain, penyaluran bansos, peningkatan infrastruktur publik, serta berbagai stimulus menjelang libur sekolah menjadi penyangga penting yang mencegah penurunan IKK lebih dalam.

Dari sisi kelompok pendapatan, penurunan IKK terbesar tercatat pada RT dengan penghasilan Rp 1,5 juta–Rp 3 juta per bulan (-0,9 poin), disusul kelompok Rp 3 juta–Rp 7 juta (-0,3 poin). Sementara itu, RT berpendapatan di bawah Rp 1,5 juta justru mengalami lonjakan optimisme sebesar 2,6 poin. Kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp 7 juta tetap konsisten optimis, dengan kenaikan IKK sebesar 2,4 poin dan tetap berada di atas level 100.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.