KabarBaik.co – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menegaskan pentingnya kesadaran etis dalam memberikan pelayanan publik kepada kelompok rentan dan penyandang disabilitas. Hal ini disampaikannya saat membuka Sosialisasi Etika Petugas Layanan dalam Memberi Pelayanan bagi Kelompok Rentan dan Disabilitas, di Ruang Joyoboyo, Balai Kota Kediri.
“Pelayanan publik bukan sekadar urusan administrasi, tapi bentuk penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia,” tegas Wali Kota termuda di Indonesia yang akrab disapa Mbak Wali ini, Jumat (11/7).
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Wali menyampaikan bahwa kelompok rentan—mulai dari anak-anak, ibu hamil, hingga penyandang disabilitas masih menghadapi berbagai tantangan ketika mengakses hak dasar mereka di ruang-ruang pelayanan publik.
Sebagai bentuk komitmen, Pemkot Kediri telah meluncurkan berbagai inisiatif seperti Lapor Mbak Wali 112, Pelayanan All In di Kelurahan, dan Moda Angkutan Pelayanan Aman dan Nyaman Cinta dan Empati untuk Anak Istimewa (MAPAN CERIA).
“Ini bukan soal memberikan perlakuan khusus, tapi memastikan bahwa setiap orang mendapat perlakuan yang adil dan setara,” terang Mbak Wali.
Ia juga menekankan pentingnya inovasi layanan berbasis kebutuhan nyata, seperti penyediaan informasi dalam huruf braille di titik-titik pelayanan publik. Hal ini menjadi bagian dari visi mewujudkan Kota Kediri yang ramah kelompok rentan, sesuai arah pembangunan yang inklusif dan berkeadilan sosial.

Tak hanya sekadar sosialisasi, forum ini juga menghadirkan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) sebagai narasumber, sekaligus menggelar demonstrasi praktik interaksi yang tepat dengan penyandang disabilitas.
“Saya harap para peserta bisa benar-benar menyerap materi ini, agar saat kembali bertugas bisa memberi layanan yang betul-betul ramah, manusiawi, dan membahagiakan,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit menyampaikan bahwa Kota Kediri pada tahun 2024 berhasil meraih berbagai capaian membanggakan, antara lain Predikat Prima untuk pelayanan publik ramah kelompok rentan, Indeks Pelayanan Publik 4,2 (Sangat Baik), Indeks Kepuasan Masyarakat 89,65 (Sangat Baik), 100% Tindak Lanjut Aduan melalui Layanan LAPOR, Konektivitas SIPPN dengan status terhubung.
“Kinerja ini menunjukkan bahwa pelayanan publik kita sudah di jalur yang benar. Tinggal bagaimana terus kita tingkatkan kualitas dan sensitivitasnya,” ujar Bagus.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Asisten Administrasi Umum Tanto Wijohari, jajaran Staf Ahli Wali Kota, Kepala OPD, Direktur BUMD, Camat dan Lurah se-Kota Kediri, serta Ketua HWDI Vivi Nurisha. (*)