Inilah Data RDKK Keberadaan Subsidi Pupuk Sesuai Kebutuhan di Kabupaten Malang

Reporter: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal
oleh -44 Dilihat
Area pertanian di Kabupaten Malang. (Foto: Ils/P. Priyono)

KabarBaik.co – Jatah pupuk subsidi di Kabupaten Malang pada tahun ini jauh lebih berkurang dibandingkan angka dari estimasi keperluan awal. Demikian dinyatakan Kabid Sarana Prasarana Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Mursidin Purwanto.

Pernyataan Mursidin berdasar hasil pendataan menggunakan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). ”Sebenarnya itu ditengarai karena telah dilakukan pendataan yang lebih rinci,” jelas Mursidin lewat selulernya, Minggu (2/6).

Menurut Mursidin, luas lahan petani sesungguhnya akan terlihat dengan mencocokkan dari pajak yang dibayarkan atas tanah. Dia menilai sistem RDKK jauh lebih mudah mendeteksi. Para petugas tinggal memasukkan luas lahan dan jenis tanaman, sehingga dengan otomatis akan secara langsung keluar total kebutuhan pupuk.

Baca juga:  Menuju Masa Depan Cerah Pertanian Padi di Indonesia

”Jadi tak hanya proses perhitungan yang lebih terperinci, perampingan komoditi yang berhak mendapatkan jatah pupuk subsidi juga termasuk faktor penyusutan pupuk tersebut. Contohnya, pada tanaman pangan kan cuma padi, jagung, kedelai (9 komoditas), dulu singkong masih ada yang masuk,” urainya.

Sebelumnya, jumlah estimasi keperluan pupuk subsidi pada tahun 2022 lalu mencapai 70 ribu ton. Namun, setelah dilakukan proses pendataan yang lebih terperinci, kebutuhan tersebut mengalami penurunan sehingga pupuk yang digelontorkan sesuai dengan tanah yang dimiliki. Pada 2024 kebutuhan tersebut menurun menjadi 56 ribu ton saja.

Baca juga:  Wujudkan Kota Malang Tangguh Bencana, Pj Bupati  Gencarkan Sosialisasi dan Edukasi 

Selain itu, keperluan pupuk subsidi yang diperlukan para petani akan dilakukan penghitungan terlebih dahulu satu tahun sebelum turun dari pemerintah pusat.

Mursidin menyatakan, keperluan pupuk subsidi yang sesuai komoditas tak begitu besar. Hal itu bisa dilihat dari realisasi awal tahun ini. ”Dimana sebelum dapat jatah penambahan ini di awal tahun hanya dialokasikan urea 11.318 ton dan NPK 16.104. Urea realisasinya sampai Mei 4.600 ton. Sementara NPK dari 16 ribu masih terealisasi 5.300 ton,” tandas dia. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.