KabarBaik.co – Pemkot Kota Batu menambah pupuk subsidi untuk menunjang pertumbuhan pertanian di daerah tersebut. Pupuk subsidi urea di tiga kecamatan yang sebelumnya 244 ton, kini bertambah menjadi 418 ton.
Kepala Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu Puspa Permanasari menyatakan, langkah yang dilakukan pemkot sebagai upaya memaksimalkan serapan pupuk subsidi. “Pupuk subsidi urea di tiga kecamatan kini jumlahnya menjadi 418 ton, sedangkan NPK yang semula 246 ton menjadi 526 ton,” kata Puspa, Minggu (23/6).
Puspa menyebut tambahan subsidi pupuk tersebut masih dibawah (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKKT). Karena alokasinya bertambah, maka hitungan serapan yang sebelumnya sudah 33 persen jadi 18 persen.
Menurut Puspa, tambahan ini dipengaruhi beberapa factor. Salah satunya karena jumlah komoditas sasaran subsidi yang ditanam. Saat ini alokasi pupuk subsidi masih didominasi Kecamatan Junrejo, sementara yang paling sedikit mendapatkan alokasi adalah Kecamatan Bumiaji.
“Turunnya tambahan ini memang baru Mei kemarin. Jadi harus kejar lagi di semester kedua. Nanti sampai akhir tahun masa tanam kedua dan tiga,” jelas Puspa.
Puspa menyebut alokasi pupuk tersebut tidak ada ketimpangan di masing-masing kecamatan. Hal itu sesuai dengan kebutuhan petani dari binaan dinas melalui kelompok tani.
“Persyaratan penebusan pupuk subsidi saat ini tidak sulit. Mengajukan menggunakan KTP dan jika diwakilkan menyertakan kartu keluarga KK dan diambil oleh anggota keluarga. Sementara jika diwakili bukan keluarga, bisa melalui kelompok tani secara kolektif,” urainya.
Saat ini 85 persen pertanian subsidi didominasi hortikultura. Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2024 tentang pupuk subsidi, terdapat 9 komoditas tanaman pangan yang mendapat jatah subsidi.
Namun, hanya bawang dan cabai yang mayoritas ditanam di sejumlah lahan hortikultura di Kota Batu, sehingga tak semua pertanian mendapatkan subsidi pupuk. (*)