Inilah Jumlah Data Kecelakaan Kereta Api Mulai Tahun 1944 – 2024

oleh -9194 Dilihat
Laka KA

KABARBAIK – Kecelakaan kereta api atau disebut peristiwa luar biasa hebat (PLH) adalah kejadian tabrakan antar kereta api, anjlok, terguling, atau terbakar. Non kecelakaan kereta api atau disebut juga PL adalah kejadian selain kecelakaan kereta api seperti gangguan sarana, prasarana, alam, ditabrak transportasi lain, dsb.

 

Daftar tahun kecelakaan[sunting | sunting sumber]

Sejumlah kecelakaan kereta api pernah terjadi, dengan jumlah korban meninggal maupun luka berat yang bervariasi. Penyebabnya pun beragam, mulai dari aspek kelalaian manusia, masalah tidak lengkapnya perlintasan kereta dengan palang pintu, hingga masalah perawatan kereta yang kurang baik hingga menyebabkan kecelakaan (seperti rem blong). Dalam pengidentifikasian penyebab kecelakaan Kereta Api, faktor kesalahan manusia (human error) selalu menjadi penyebab utama.

Berikut ini daftar kecelakaan kereta api di Indonesia.[1] Harus diingat, apabila Anda menambahkan kecelakaan baru, Anda wajib menyebut referensinya. Jika tidak, bagian tersebut akan dihapus.

1944[sunting | sunting sumber]

1945[sunting | sunting sumber]

  • Pada tanggal 23 Maret1945, terjadi kembali kejadian yang sama dan di tempat yang sama, yakni kereta api kehilangan rem di lembah Anai, Sumatera Barat.[2]

1968[sunting | sunting sumber]

1972[sunting | sunting sumber]

  • 6 Juni1972 Terjadi peristiwa tergulingnya kereta api yang mengangkut kayu pinus di dekat Halte Cukanghaur. Kecelakaan ini menyebabkan masinis dan kepala stasiun Ciwidey meninggal dunia.[4]

1981[sunting | sunting sumber]

1987[sunting | sunting sumber]

1993[sunting | sunting sumber]

1995[sunting | sunting sumber]

  • Pada 24 Oktober 1995, pada pukul 00:10, dua gabungan kereta api Kahuripandan kereta api Galuh anjlok di daerah Kadipaten, Tasikmalaya, tepatnya di daerah Trowek (sekarang sekitar Stasiun Cirahayu). Kejadian ini mengakibatkan rangkaian kereta masuk jurang serta dua buah lokomotif, CC 201 05 dan CC 201 75R mengalami kerusakan parah dan harus menjalani perbaikan besar-besaran. yang juga merenggut Korban tewas dan luka-luka berada pada kereta yang masuk jurang.[8]

1998[sunting | sunting sumber]

2000[sunting | sunting sumber]

  • Pada 18 April 2000, terjadi kecelakaan beruntun antara kereta api kontainer KA 2246, kereta api angkutan hewan KA 2002 dengan kereta api Argo Bromo KA 5 di dekat Stasiun Kosambi. 3 penumpang gelap di kereta angkutan hewan tewas.[10][11]
  • Pada 1 Mei 2000, terjadi kecelakaan laga kambing antara dua kereta api lokal yang dihela BB304 dan BB306 di petak jalan antara Stasiun Sudimaradan Stasiun Rawa Buntu. 5 penumpang tewas.[12]

2001[sunting | sunting sumber]

2002[sunting | sunting sumber]

  • 10 Juni2002, sekitar pukul 11.45 WIB, langsiran lokomotif BB 306 15 yang membawa 7 rangkaian gerbong semen (KKW) bertabrakan dengan rangkaian kereta api batu bara nomor KA-2807 yang ditarik oleh lokomotif BB 204 10, membawa 8 gerbong batu bara (KKBW) dan lokomotif pendorong BB 306 14. Tabrakan terjadi di perlintasan Koto Luar di kilometer 11+450 petak jalan Pauh Lima–Indarung.[14]
  • 9 Desember2002, Jam 22:50 WIB, Kereta api Argo Dwipangga dengan rute Solo BalapanGambir anjok di di Desa Sarwagadung-Mirit, Prembun, Kebumen, Jawa Tengah. Dalam kecelakaan tersebut, lima penumpang kereta tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Penyebab kecelakaan adalah rel yang bergeser akibat tersundul truk boks yang melewati terowongan di bawah jalur kereta sesaat sebelum Argo Dwipangga lewat. ini merupakan kecelakaan kereta api pada saat arus balik lebaran terparah pada tahun 2002.[15]

2003[sunting | sunting sumber]

2005[sunting | sunting sumber]

2006[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal:

  • 14 April2006, pukul 02.15 dini hari di Grobogan. Kereta api Kertajaya dengan masinis Nurhadi bertabrakan dengan kereta api Sembrani dengan masinis Muhadi. Sebanyak 14 orang tewas. Bermula dari KA Kertajaya yang masuk ke Stasiun Gubug dari arah Jakarta. Saat itu, Kertajaya masuk di Jalur 1. KA Gumarang kemudian masuk ke Stasiun Gubug di jalur 2. Setelah Gumarang melintas, seperti tidak sabar, KA Kertajaya beranjak keluar stasiun dan masuk ke jalur 2. Padahal, saat itu KA Kertajaya belum diberi aba-aba untuk jalan. Ketika KA Kertajaya masuk ke jalur 2 tiba-tiba KA Sembrani dengan masinis Muhadi datang dari arah Jakarta dengan kecepatan tinggi, dan tabrakan hebat pun tak dapat dihindari. Kedua lokomotif yang bertabrakan, yakni CC 201 135R (KA Kertajaya) dan CC 203 39 (KA Sembrani) mengalami kerusakan parah dan nyaris tak berbentuk, lokomotif CC 201 135R kemudian di mutasi ke Sumatera pada 2007.[25]
  • 14 April2006, pukul 05.40, terjadi tabrakan antar kereta api ketel CPO di Stasiun Perbaungan, insiden ini menyebabkan jalur lintas Divre 1 lumpuh selama dua hari. Dua orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka berat.[26][27]
  • 18 April2006kereta rel listrik Pakuan jurusan JakartaBogor menabrak Metromini S-64 jurusan Pasar Minggu-Cililitan. Lima orang meninggal di tempat, seorang meninggal di rumah sakit, sedangkan satu orang lainnya masih dalam kondisi kritis. Peristiwa itu terjadi saat Metromini hendak melewati perlintasan kereta api Duren Kalibata, Jakarta Selatan, di bawah jalan layang Kalibata sekitar pukul 3 sore. Menurut seorang saksi mata, kecelakaan itu terjadi sebab laju Metromini tertahan karena tepat di depannya ada angkutan lain yang sedang berhenti. Meski sopir sudah membunyikan klakson berkali-kali supaya angkutan lain maju, tapi tidak dihiraukan.[28]
  • 1 November2006kereta eksekutif Parahyangan, rute Bandung–Jakarta, anjlok di Kampung Babakan, Tanjungpura, Karawang. Tidak ada korban.[29]
  • 11 Desember2006kereta Mutiara Timur, rute Surabaya-Banyuwangi, anjlok di desa RanduagungLumajang. Tidak ada korban.
  • 13 Desember2006kereta eksekutif Sawunggalih, rute Kutoarjo-Jakarta, anjlok di Karangsari, Cilongok, Banyumas. Tidak ada korban.[30]

2007[sunting | sunting sumber]

2008[sunting | sunting sumber]

  • Pada tanggal 4 Juli2008, dua kereta api bertabrakan di jalur dua Stasiun SengonPurwosari, Pasuruan, Jawa Timur. Tabrakan terjadi akibat lokomotif BB301 21 tanpa gerbong yang turun dari arah Malang remnya tak berfungsi. Akibatnya, lokomotif yang dijalankan masinis Harianto, tidak dapat berhenti di jalur 2 Stasiun Sengon. Pada saat bersamaan datang rangkaian kereta api BBM yang ditarik lokomotif CC 203 27 dari arah Bangil yang dijalankan masinis Katnadi, masuk juga di jalur 2. Akibatnya, tabrakan tidak bisa terhindarkan. Akibat tabrakan adu depan itu, kedua lokomotif mengalami kerusakan cukup serius. Kedua muka lokomotif ringsek, termasuk rangkaian gerbong BBM. Karena posisi tabrakan tepat di atas persilangan jalur, mengakibatkan seluruh perjalanan kereta api Surabaya-Malang lewat Bangil, atau sebaliknya menjadi tertunda.[45]
  • 30 Oktober2008, KA 421 Ekonomi AC yang dilayani KRL eks Toei 6000 rangkaian 6181F disundul oleh KA 1001 Antaboga di belakang WTC Mangga Dua, hanya beberapa ratus meter sebelum Stasiun Kampung Bandan. Peristiwa ini disebabkan oleh masinis KA 1001 yang melanggar sinyal masuk sehingga menabrak KA 421 yang tengah bergerak perlahan.[46]
  • 22 Desember2008 pukul 16:30 wib. Kereta api Putri deli anjlok menjelang masuk stasiun Medan berakibat dari patahnya bantalan rel, hal ini mengakibatkan 2 rangkaian dan lokomotif terguling, dan dua orang terluka.[47]

2009[sunting | sunting sumber]

2010[sunting | sunting sumber]

  • 29 Juni2010 kereta api Logawa anjlok dan terguling di dusun Petung, Pajaran, Saradan, Madiun, sekitar 1 kilometer dari perbatasan Madiun-Nganjuk. Enam penumpang tewas terjepit gerbong. Diduga kereta terguling karena kecepatannya tinggi saat melintas di jalur berbelok..[52]
  • 8 September2010, pukul 13:00 WIB, terjadi tabrakan Kereta api Sribilah dengan kereta api angkutan CPO, hal ini terjadi karena Sribilah belum memasuki wesel sepenuhnya yang menyebabkan KA CPO menabrak rangkaian akhir dari KA Sribilah, tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, tetapi menyebabkan hampir semua perjalanan pada hari itu dibatalkan dikarenakan Lokomotif yang terguling dan anjlok yang menutupi jalur kereta api.[53]

Informasi lebih lanjut: Tabrakan kereta api Petarukan 2010

  • 2 Oktober2010, 02.45, terjadi antara KA 4 Argo Bromo Anggrek dengan KA 116 Senja Utama Semarang yang saat itu sedang menunggu silang susul di Stasiun Petarukan. KA 116 Senja Utama Semarang masuk di jalur 3 untuk bersilang KA 101 Kereta api Senja Kediri dan disusul KA 4 Argo Bromo Anggrek. Saat tengah menunggu disusul, tiba-tiba KA 116 ditabrak dari belakang oleh KA 4 yang melanggar sinyal masuk. Korban jiwa mencapai 36 dan puluhan lainnya luka-luka. Kru KA 4 melanggar sinyal karena belakangan diketahui mengalami microsleep.[54]
  • 2 Oktober2010, pukul 3 dini hari, tabrakan kereta api juga terjadi di Stasiun Purwosari, yaitu KA 34 Bima menyerempet kereta paling belakang KA 144 Gaya Baru Malam Selatan yang berhenti di Stasiun Purwosari. KA Gaya Baru Malam Selatan masuk di jalur 1 untuk disusul KA Bima, namun rangkaian paling belakang dari KA Gaya Baru Malam Selatan tidak sepenuhnya masuk kejalur 1, yang membuat Sepur lurus terhalang oleh rangkaian KA GBMS. Akibatnya Kereta Api Bima menyerempet rangkaian belakang KA Gaya Baru Malam Selatan dan menyebabkan seorang penumpang tewas dan 4 orang terluka. Kesalahan PPKA Stasiun Purwosari menjadi penyebab kecelakaan ini.
  • 9 November 2010, KA 60 Cirebon Ekspres relasi Gambir-Cirebon, anjlok di Stasiun Telagasari Indramayu. Tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut, tetapi Jadwal perjalanan KA yang melewati jalur Utara Jawa mengalami Keterlambatan.
  • 28 November 2010, KA 1 Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya Pasarturi – Gambir dengan nomor lokomotif CC20321 menabrak truk bernomor polisi S 8584 C di Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tiga korban yang tewas adalah penumpang truk, Sunaji (35), Mulyadi (35) dan Sutrisno (32) sopir truk, semuanya warga Desa Cendoro, Palang, Tuban, Jawa Timur. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09.00. Saat itu truk bermuatan batu kumbung melaju dari arah timur (Surabaya). Sesampainya di TKP truk belok kiri menuju lintasan rel kereta api.[55]

2011[sunting | sunting sumber]

Informasi lebih lanjut: tabrakan kereta api Banjar 2011

  • Pada tanggal 28 Januari2011, terjadi tabrakan antara kereta api Mutiara Selatan tujuan Bandung dengan kereta api Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo yang saat itu sedang menunggu bersilang dengan KA Mutiara Selatan di Stasiun Langen. Tetapi KA Mutiara Selatan melanggar sinyal dan langsung masuk ke jalur 3. Tabrakan pun tak terhindarkan, kedua lokomotif, CC201 62 dan CC203 11 rusak di bagian depan.[56]
  • Pada 4 Januari 2011 sekitar pukul 13.15 WIB, rangkaian kereta api Gajayanaberjalan tanpa lokomotif dari Stasiun Malang. Rangkaian kereta tersebut kemudian merusak tembok pengaman dan menabrak tiga rumah warga. Kecelakaan ini mengakibatkan satu anak-anak tewas dan satu anak lainnya luka-luka.[57]

2012[sunting | sunting sumber]

  • Februari2012, terjadi tabrakan antara Kereta Api Babaranjang tujuan Tanjung Enim dan kereta api batu bara Stasiun Kertapati tujuan Stasiun Sukacinta. 4 orang tewas di tempat, 2 lokomotif, yaitu CC202 16 dan CC201 83R ringsek dan terbakar. Akibat kecelakaan ini menyebabkan empat korban tewas seketika karena terjepit dan musibah ini mengakibatkan PT KAI kehilangan kedua lokomotif tersebut karena afkir.[58]
  • 22 Maret2012, CC 201 98 (CC 201 92 08) yang telah dimutasi ke Sumatera Selatan, mengalami kecelakaan saat menarik KA Barapati di Prabumulih, terbakar dan tidak dapat dioperasikan lagi.
  • 4 Oktober2012 KA Commuter Line 435 tujuan Jakarta Kota anjlok di Stasiun Cilebut, peron stasiun rusak karena tertabrak kereta 3. Akibat kejadian ini jadwal perjalanan Commuter Line hanya sampai Stasiun Bojong Gede dan Stasiun Bogor ditutup karena kereta tidak bisa lewat.[59]

2013[sunting | sunting sumber]

  • Pada tanggal 9 Desember 2013, kereta api rel listrik (KRL) Commuter Line dengan rangkaian TM 7021Fmenabrak sebuah truk tangki Pertamina yang membawa bahan bakar jenis premium sebanyak 24.000 liter di perlintasan kereta api BintaroJakarta Selatan. Kecelakaan ini terjadi diduga karena palang pintu tidak berfungsi. KRL Commuter Line jurusan Serpong–Tanah Abang bernomor 1131 berangkat dari Serpong sekitar pukul 11.01, namun sedikit terlambat karena ada perbaikan AC. Setelah itu berangkat menuju Pondok Ranji. di situlah kesalahan mulai terjadi. Truk tangki melewati perlintasan, tak jauh KRL datang. Petugas langsung mengibarkan bendera merah. KRL tak bisa rem mendadak dan akhirnya pukul 11.25 terjadilah tabrakan. Sekitar pukul 11.30 barulah tiga kali terjadi ledakan.[60]

2014[sunting | sunting sumber]

  • Tanggal 3 Januari2014 pukul 14.05, KA 7118 Pangrango relasi Bogor Paledang – Sukabumi anjlok di Jembatan Pamoyanan di Cicurug, SukabumiJawa Barat dikarenakan adanya rel patah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 1 kereta makan yang berada di rangkaian terakhir KA nyaris terguling akibat menginjak rel yang patah. Akhirnya kereta makan tersebut dilepaskan dan ditinggalkan dari rangkaian lalu kereta kembali berjalan tanpa aliran listrik & fasilitas restorasi. Perbaikan rel telah selesai dilakukan pada pukul 21.25, dengan memperbaiki bantalan yang patah dan esoknya KA bisa kembali melintas dengan normal.[61]
  • Pada 23 Januari2014kereta api Senja Utama Solo menabrak seorang pelajar SMA Negeri 1 Gamping di perlintasan sebidang Gamping, Sleman, tepatnya di Desa Banyuraden. Diceritakan bahwa ketika palang pintu menutup, kereta api Prambanan Ekspres Namun baru setelah palang terbuka, tiba-tiba KA Senja Utama meluncur dari arah barat.[62] Diketahui, terjadi kesalahan pada palangnya yang semiotomatis.[63] Akibatnya empat orang tewas yakni Gitri Yudha Widada (17), warga Balecatur Sleman, Latifah Sylfia Erpriliani (16) warga Godean, Sleman, keduanya siswa SMAN 1 Gamping, serta Sumardi (57) warga Kanoman Gamping dan Suparwanto (41).[64]
  • Pada hari Senin, 10 Februari2014 dua kereta KA Siliwangi yang menempuh perjalanan dari Cianjur menuju Sukabumi anjlok sekitar pukul 13.30 WIB di dekat terowongan Lampegan, Cianjur tepatnya di petak Stasiun Lampegan – Stasiun Cireungas. Badan salah satu gerbong sempat membentur terowongan Lampegan saat tergelincir, namun tidak sampai merusak konstruksi terowongan.[65]
  • Pada tanggal 8 Maret2014, bus pariwisata PO Haryanto nopol B 7036 PGA yang mengangkut rombongan anak-anak yang melakukan kegiatan pemberian santunan ditabrak kereta api Menoreh saat melewati perlintasan liar di antara Stasiun Cikarang dan Stasiun Tambun. Akibatnya, lokomotif rusak, lampu-lampunya pecah berantakan. Akan tetapi, sang sopir bus berhasil kabur dan kernetnya diamankan.[66]
  • Pada hari Jumat, tanggal 4 April2014, KA Malabar terguling di sekitar daerah TasikmalayaJawa Barat antara petak Stasiun CiawiCirahayu di km 244. Hingga saat ini, empat korban dilaporkan tewas, dua korban lainnya masih terjepit di antara kereta yang terguling. KA Malabar ini terguling akibat adanya tanah longsor. Dikabarkan kereta api ini terguling ke jurang. Korban-korban kecelakaan tersebut dibawa ke Puskesmas Ciawi. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.[67]
  • Pada tanggal 4 Mei 2014, Kereta api Bogowontobeserta kereta pembangkit (P 0 08 01) yang ditarik CC206 terguling setelah menabrak truk kontainer di CirebonJawa Barat. Tidak ada korban jiwa, namun masinis dan beberapa penumpang terluka. Kejadian ini menyebabkan jadwal kereta terhambat dan evakuasi berjalan sulit karena bobot CC206 yang berat.[68]

2015[sunting | sunting sumber]

  • Pada tanggal 23 Mei2015, pukul 18.50 WIB, kereta api Bangunkarta tujuan Stasiun Surabaya Gubeng menyenggol KA 2502 pengangkut pipa besar di Stasiun WaruduwurDaerah Operasi III Cirebon, hingga anjlok satu kereta pembangkit, dua kereta penumpang eksekutif, dan lokomotif dengan nomor CC206 13 23 milik Depo Lokomotif Purwokerto. Anjlokan terjadi di wesel, kemudian lokomotifnya memalang sehingga mengenai kereta api barang KA 2502 Pipa Gas yang sedang berhenti di jalur 4 lantaran gerbong paling belakang belum melewati batas ruas bebas. Pada saat yang sama, kereta api semen sedang singgah di jalur 1. Salah seorang petugas pengawal kereta api barang KA 2502 yang membawa pipa mengalami luka yang serius pada kakinya yang patah sehingga dirawat di Rumah Sakit Ciremai, Cirebon. Semenatara itu, satu lagi sudah pulang.[69]
  • Pada tanggal 15 Juni 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3029 menabrak gerbong paling belakang KA 3027 yang sedang tertahan sinyal masuk Stasiun Metur. Akibat tabrakan tersebut, dua gerbong KA 3027 (nomor urut 46 dan 47) yang ditabrak oleh lokomotif KA 3029 hancur dan naik ke atas gerbong nomor urut 45, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3029 (CC 205 13 41 dan CC 205 13 10) yang mengalami kerusakan fisik ringan, akan tetapi mengalami kerusakan berat dalam sistem komputernya. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun dikirim ke Balai Yasa Lahat untuk diperbaiki dan telah kembali beroperasi pada tahun 2019.[70][71][72]
  • Pada hari Rabu, tanggal 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi kecelakaanyang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. 42 orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.[73][74] Kejadian ini mengakibatkan sang masinis KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.[75]
  • Pada tanggal 6 Oktober 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3026 menabrak gerbong paling belakang KA 3024 yang sedang berhenti di Stasiun Negeri Agung. Tidak ada korban jiwa, tetapi akibat tabrakan tersebut, rangkaian KA 3024 yang ditabrak oleh Lokomotif KA 3026 mengalami kerusakan dan anjlok sebanyak 17 as, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3026 (CC 205 13 15 dan CC 205 13 26) dan 2 (dua) gerbong dibelakangnya anjlok sebanyak 20 as serta kerusakan komponen jalan rel di stasiun ini. Proses evakuasi terhadap kedua rangkaian KA yang anjlok tersebut selesai dilakukan pada pukul 19.22 WIB tanggal 7 Oktober 2015 dan menyebabkan seluruh perjalanan KA dibatalkan. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun rusak berat sehingga harus dikirim ke Progress Railpada tahun 2018, dan telah kembali ke Lampung pada tahun 2020.[22][76][77] Mulai tanggal 4 Mei 2021, lokomotif ini telah kembali beroperasi reguler.
  • Pada hari Minggu, 6 Desember 2015, terjadi kecelakaanyang melibatkan KRL 1528/JR 205 dengan MetroMini bernomor polisi B 7760 FD di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dekat stasiun Angke, dikarenakan MetroMini menerobos perlintasan sebidang. Untuk sementara tiga belas orang penumpang MetroMini tewas dalam kejadian tersebut, namun tiada korban jiwa dari penumpang Commuter Line, begitu menurut Eva Chairunnisa, corporate communication PT KCJ. Lalu lintas yang melewati perlintasan sebidang kemudian dialihkan melalui fly over yang terletak di atas perlintasan sebidang ini.[78] Namun, korban tewas kecelakaan ini bertambah menjadi 18 orang…[79]
  • 15 Desember2015Kereta api Sri Lelawangsa menabrak sepur badug usai di ujicoba. Tidak ada korban jiwa pada insiden ini.[80]

2016[sunting | sunting sumber]

  • Kecelakaan yang melibatkan KA Pasundan oleh truk bermuatan pasir yang mogok di perlintasan nomor 450 km 469+7/8 Desa Kubangkangkung, Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap pada 11 Januari 2016 lalu mengakibatkan PT KAI mengalami kerugian hingga Rp 112 juta. Akibat peristiwa ini lokomotif CC 2039816 dan 1 kereta rangkaian KA Pasundan mengalami kerusakan.
  • Pada hari Kamis, tanggal 19 Mei2016 pada pukul 04.23 terjadi kecelakaan Kereta api Senja Utama Solo menabrak mobil Toyota Avanza dan bus Transjakarta di JPL Gunung Sahari. Diduga kecelakaan ini terjadi karena petugas JPL Gunung Sahari terlambat menutup palang pintu perlintasan kereta api.[81]

2017[sunting | sunting sumber]

  • Pada hari Minggu, 23 April2017 pukul 05.00 terjadi kecelakaan KA 90 menabrak mobil di Perlintasan Jemursari, 3 orang tewas dan dirawat di RSU Dr. Soetomo dan RS Bhayangkara Polda Jatim. Akibatnya, PJL 21 dekat Halte Margorejo
  • Pada tanggal 20 Mei 2017, pukul 10.30 WIB, kereta api Argo Bromo Anggrek (KA 1) tujuan Stasiun Gambirmenabrak Minibus Toyota Avanza di perlintasan tak berpalang, 500 meter dari Stasiun Sedadi. Bagian luar depan lokomotif dengan nomor CC206 13 92 milik Depo Lokomotif Yogyakarta terbakar akibat kebakaran Minibus yang ditabraknya, dan Minibus terseret hingga Stasiun Sedadi. 4 orang di Minibus tewas, sementara perjalanan Argo Anggrek terhambat karena menunggu lokomotif penolong (CC 206 13 66 SMC) datang dari Depo Lokomotif Semarang Poncol.
  • Pada tanggal 21 Mei 2017, pukul 21.52 WIB, KA 3 Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir menabrak mobil bak terbuka bernomor polisi K 1804 MN di perlintasan wilayah kecamatan Randublatung, Blora. Lokomotif CC 206 13 69 milik Depo Lokomotif Yogyakarta pun mengalami kerusakan di bagian depan, dan mobil bak terbuka tersebut ringsek ditempat. Tidak ada korban jiwa, namun pengemudi mobil tersebut kabur, serta kereta api melanjutkan perjalanan 2 menit kemudian hingga Stasiun Semarang Tawang guna penggantian lokomotif oleh CC 201 83 24 (CC 201 62) Depo Induk Purwokerto.
  • Pada tanggal 31 Agustus 2017 Sebuah Mobil menabrak Kereta api Bogowontodi Stasiun Cakung, tetapi tidak ada nomor polisinya, kemungkinan besar ada korban.

2018[sunting | sunting sumber]

  • Pada tanggal 27 Februari 2018, tangga kereta api Minangkabau Ekspresmenyenggol ujung peron Stasiun Air Tawar. Kejadian ini menyebabkan perjalanan uji coba kereta api tersebut terganggu karena harus berhenti lama di stasiun ini.[82][83]
  • Pada tanggal 6 April 2018, KA Sancakadengan nomor KA 86 anjlok akibat ditabrak oleh truk trailer pembawa beton di km 215+8 lintas Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Akibat kecelakaan ini masinis KA 86 meninggal dunia, asisten masinis koma. Kerusakan dalam kecelakaan ini membuat Lokomotif CC201 dengan seri CC201 83 49 milik Depo Induk Sidotopo berstatus konservasi, 3 Kereta kelas Eksekutif dan 1 Kereta Pembangkit anjlok dan rusak.[84]
  • Pada tanggal 20 Agustus 2018, Kereta api Bangunkartajurusan Surabaya menabrak sebuah mobil di daerah Bulak Kapal, Bekasi. Peristiwa bermula ketika sebuah mobil hendak melintas perlintasan sebidang tak berpalang, ketika hendak melintas pengemudi sempat diberhentikan oleh saksi yang sedang menjaga perlintasan, namun korban tetap menerobos lalu mobil mengalami mati mesin, tak lama kemudian kereta api Bangunkarta yang melaju dari arah Jakarta menabrak mobil tersebut. Kereta api sempat berhenti setelah menabrak mobil tersebut, lalu sebuah Kereta api Taksaka yang melaju dari arah timur ikut menabrak mobil tersebut. Dalam peristiwa ini, pengemudi mobil meninggal dunia.[85][86]

2019[sunting | sunting sumber]

  • Pada 10 Maret 2019, Tokyu 8512Fyang bertugas sebagai KRL 1721/1722 rute Jatinegara-Kampung Bandan-Bogor anjlok di petak Cilebut-Bogor di wilayah Kebon Pedes, Bogor. Kecelakaan ini menyebabkan kereta MC2 (8612) anjlok dan menabrak tiang LAA hingga penyok di bagian depan kanan. Empat unit kereta yang mengalami kecelakaan dinyatakan pensiun (afkir), sementara empat unit kereta lainnya selamat dan dihibahkan ke KRL Tokyu 8510F. Selama proses evakuasi, listrik aliran atas di jalur kereta api harus dimatikan.[87]
  • Pada 4 Juni 2019, Kereta api Serayudengan nomor perjalanan 215 anjlok di km. 193 petak LebakjeroNagreg. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi sejumlah perjalanan kereta api lain terlambat hingga beberapa jam. Beberapa kereta api bahkan harus memutar lewat Cirebon.[88]
  • Pada 16 Desember 2019, tepatnya pada km 6 petak Tebing Tinggi–Naga Kasiangan diterjang banjir dan longsor, yang menyebabkan Lokomotif CC 201 89 14R terperosok ke Keluar rel. Peristiwa ini menyebabkan perjalanan kereta api dari dan menuju Siantarterpaksa harus dibatalkan.[89]

2020[sunting | sunting sumber]

  • Pada 21 Januari 2020 Kereta api Tawang Jayadengan nomor perjalanan 329 anjlok di perlintasan sebidang di wilayah Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah perjalanan kereta listrik Commuter Line mengalami gangguan.[90]
  • Pada 25 Februari 2020 pukul 14.28 WIB, kereta api komuter dengan nomor perjalanan 1118 Jakarta kota-Bogor anjlok di Stasiun Jayakarta. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.[91]
  • Pada 2 Oktober 2020, lokomotif kereta api Serayu Pagi dengan nomor perjalanan 322 rute Purwokerto–Pasar Senen anjlok di Ciamis. Anjlokan terjadi di kilometer 285+01 petak antara Stasiun Manonjayadan Stasiun Ciamis pada pukul 17:30 WIB. Insiden ini mengakibatkan kereta tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kereta penolong dan crane Kirow dari Bandung diturunkan untuk mengevakuasi lokomotif yang anjlok. penumpang Kereta api Serayu Pagi kemudian diantar menuju Stasiun Banjar menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api pengganti. Akibat anjlokan ini, perjalanan kereta api Turangga dengan nomor perjalanan 78 tujuan Surabaya Gubeng terpaksa dialihkan lewat Cirebon.[92]
  • Pada 30 Oktober 2020, kereta komuter dengan nomor perjalanan 1481 rute Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen anjlok di Stasiun Kampung Bandan. Kejadian tersebut mengakibatkan perjalanan kereta api dari Bogor hingga Jatinegara hanya sampai Stasiun Angke. Untuk perjalanan KA Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen hanya sampai Stasiun Kemayoran. Sedangkan untuk perjalanan KA dari Jatinegara hingga Bogor dialihkan menjadi relasi Jatinegara-Manggarai-Bogor.[93]
  • Pada 30 Oktober 2020, rangkaian KRL JR East 205yang sedang dikirimkan menuju Klaten rusak setelah atapnya menyerempet bagian atas Jembatan Kalioso yang ketinggiannya lebih rendah dari atap KRL. Akibatnya pantograf kereta hancur dan AC kereta mengalami kerusakan parah. Terdapat panel AC yang tersangkut di Jembatan Kalioso setelah insiden tersebut. Meskipun demikian, rangkaian menjalani perbaikan setibanya Klaten sebelum bertugas sebagai sarana kereta rel listrik lintas Yogyakarta–Solo.[94]
  • Pada 18 November 2020 sekitar pukul 14.30, rangkaian kereta api Gajayanabeserta tujuh unit kereta cadangan meluncur tanpa lokomotif dari Stasiun Malang menuju Stasiun Malang Kotalama. Rangkaian tersebut anjlok setelah menabrak eskavator karena Stasiun Malang Kotalama dilakukan perbaikan rel. Kejadian ini mengakibatkan empat kereta mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini.
  • Pada 13 Desember 2020 pukul 22.45 WIB Kereta Api Brantasmenabrak sebuah mobil patroli polisi milik Polsek Kalijambe yang berisi 2 Anggota Polisi dan 1 TNI Koramil Kalijambe di perlintasan tanpa palang pintu Dukuh Siboto RT 11/02, Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen, menjelang Stasiun Kalioso. Kejadian ini mengakibatkan 3 aparat tewas.

2021[sunting | sunting sumber]

  • Pada 12 November 2021, Kereta api barangpengangkut bubur kertas PT TEL anjlok saat melintas di jalur 2 Stasiun Peninjawan. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, tetapi perjalanan kereta api di jalur ini terganggu selama 14 jam dan mengakibatkan kerusakan pada wesel jalur 3 stasiun ini. Adapun gerbong yang anjlok yakni gerbong 13 (GT501811), gerbong 14 (GT500022), gerbong 15 (GT500081), gerbong 16 (GT500048), 1 mesin perawatan jalur rel (CSM 09-16-3528) serta satu gerbong kabus atau tempat istirahat nomor (SN 001-01) yang sedang parkir di jalur 1.
  • Pada 4 Desember 2021, kereta api Sri Lelawangsamenabrak sebuah angkot di perlintasan Jalan Sekip, Medan. Kejadian ini mengakibatkan 5 orang tewas dan 4 orang mengalami luka-luka.[95]
  • Pada 11 Desember 2021, dua kereta api batu bara rangkaian panjangyaitu KA 3061 yang ditarik lokomotif CC 205 14 04 dan CC 205 21 04 menabrak gerbong paling belakang KA 3055 yang sedang berhenti di emplasemen Stasiun Penanggiran. Akibatnya, 8 gerbong terbuka dari KA 3055 serta lokomotif dan 2 gerbong terbuka dari KA 3061 anjlok 40 as dan terguling.[96][97] Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kecelakaan ini membuat perjalanan dua kereta api penumpang, yakni kereta api Serelo dan Sindang Marga turut dibatalkan.[98]

2022[sunting | sunting sumber]

  • Pada tanggal 27 Februari 2022, Kereta api Dhohotujuan Kertosono menabrak bus Harapan Jaya di perlintasan tanpa palang pintu di petak antara TulungagungNgujang. Dalam insiden ini, masinis dan penumpang menjadi korban. 6 penumpang tewas dan 14 lainnya mengalami luka-luka.[99][100]
  • Pada Tanggal 21 Juni 2022 pukul 10:55 WIB, sebuah Kereta Api Argo Sindoromenabrak Mobil Avanza di Perlintasan liar Walet, Tambun Selatan, Bekasi. Nahasnya, Mobil pun terseret hingga sekitar 1,2 km menjelang masuk Stasiun Tambun sehingga pengemudi pun meninggal dunia.[101]
  • Pada tanggal 26 Juli 2022, Kereta api Lokal Meraktujuan Rangkasbitung menabrak odong-odong di perlintasan tanpa palang pintu dekat eks Halte SilebuKragilanSerang. Odong-odong tersebut membawa 34 orang penumpang, 9 penumpang tewas dan 24 lainnya dan sopir mengalami luka-luka.[102][103]
  • Pada tanggal 7 November2022, dua KA Babaranjang yaitu KA 3056A yang ditarik lokomotif CC 205 21 20 dan CC 205 13 16 bertabrakan dengan KA 3031A yang ditarik lokomotif CC 205 13 37 dan CC 205 13 33 yang sedang berhenti di jalur 1 emplasemen Stasiun Rengas.[104] Akibatnya, keempat lokomotif yang bertabrakan mengalami kerusakan parah, 2 gerbong terbuka dari KA 3031A dan 2 KA 3056A anjlok serta 8 gerbong terbuka dari KA 3056A terguling 32 as. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kecelakaan ini membuat seluruh perjalanan kereta api dibatalkan.[105]

2023[sunting | sunting sumber]

  • Pada tanggal 30 Maret2023KA Turangga (KA 80) tujuan Stasiun Surabaya Gubeng dengan lokomotif CC 206 13 99 BD menabrak truk pakan ternak di petak antara Stasiun JombangStasiun Sembung di JatipelemDiwekKabupaten JombangJawa Timur. Penyebab kecelakaan ini disebabkan oleh truk yang mogok di perlintasan. Akibatnya, lokomotif CC 206 13 99 BD ringsek, dan tidak ada korban jiwa. Sehingga lalu lintas kereta api di koridor Madiun–Surabaya dari jalur selatan dan tengah Jawa mengalami tersendat imbas dari kejadian tersebut.[106]
  • Pada tanggal 18 April2023Kereta api Jayabaya relasi Pasar Senen – Malang menabrak sebuah sedan bernomor polisi S 1649 PK di petak antara SurabayanLamongan di Plosowahyu, Lamongan, Lamongan. Manager Humas DAOP VIII Surabaya, Luqman Arif mengatakan bahwa mobil tersebut tertemper oleh Kereta api Jayabaya pada KM 185+2⅔ dan rusak parah dan nyaris tidak berbentuk, kejadian tersebut menewaskan 2 orang. Akibat kejadian tersebut, Lokomotif CC206 seri CC206 13 12 rusak dan diganti lokomotif depo Surabaya Pasarturi, hingga mengalami keterlambatan lebih dari 1 jam di koridor Semarang–Surabaya dari jalur utara Jawa.[107]
  • Pada tanggal 19 April2023, Sebuah mobil bernomor polisi B 1559 NCQ masuk ke jalur rel di petak antara SumpiuhTambakSopir tersebut berinisial C yang mengemudi dari arah Purworejo, penyebab tersebut terjadi karena kesengajaan dari sang sopir hingga masuk ke rel dari arah Tambak. Setelah menyaksikan kejadian tersebut, Manager Humas Daerah Operasi V Purwokerto, Krisbiyantoro mengatakan posisi mobil tersebut bukan ditabrak kereta api, maupun tertemper. Sopir tersebut akan menabrak ke sebuah bus yang sedang melintas. Hingga sopir melakukan hal berbahaya, yakni melewati rel. Salah satu penumpang mengatakan sopir beserta penumpang yang ingin mati semua bersama. Sopir lalu banting setir ke kanan lalu melintang, setelah itu. Sopirnya langsung kabur. Polsek Sumpiuh mengetes urine dari sopir berinisial C, setelah tes urine, C positif narkoba berjenis metamfetamina dan amfetamin. Kejadian tersebut kemungkinan terjadi keterlambatan jadwal kereta api terutama pada koridor Kroya–Kutoarjo di jalur selatan dan tengah Pulau Jawa.[108]
  • Pada 29 April2023, ditemukan jasad Kasat Narkoba Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Buddy Alfrits Towoliu. Kemungkinan jasad tersebut ditemukan di petak antara Klender BaruCakung, sebelum kejadian. Korban pergi dari gedung Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya dan terekam CCTV sedang pergi dan berganti baju, lalu juga terekam CCTV Stasiun Jatinegara dan beberapa titik lokasi. Hingga ditabrak kereta api dari arah Tegal. Korban diduga bunuh diri dan dibawa pulang ke kampung halamannya di Kotamobagu.
  • Pada 28 Juni 2023, KA Sri Tanjungrelasi Ketapang-Lempuyangan tertemper sebuah mobil di Banyuwangi, Jawa Timur pada jalur rel di petak antara Argopuro-Banyuwangi Kota. Kecelakaan bermula saat sebuah mobil Honda Mobilio dengan nomor polisi P 1448 WR, yang berisi sepasang suami istri tiba-tiba masuk perlintasan jalur rel tanpa palang pintu dan berhenti. Saat itu ujung depan mobil sudah berada di tengah rel. Mobil yang tak bisa menghindar, langsung tertabrak. Akibat kejadian ini, lokomotif CC 201 83 31 yang membawa KA Sri Tanjung beberapa bagian mengalami kerusakan, salah satunya tangga dan alat perangkai.[109]
  • Pada tanggal 18 Juli 2023, KA Sribilahdengan relasi Rantau Prapat – Medan tertemper sebuah mobil di jalan Marah Rusli, KisaranAsahanSumatera Utara, petak antara HengeloKisaran. Kecelakaan bermula saat mobil Nissan dengan plat nomor BK 1747 RK yang berisikan 2 orang dokter hewan berjalan ragu ragu saat hendak melintasi perlintasan tanpa palang pintu, jarak yang sangat dekat mengakibatkan mobil tidak dapat menghindar dan tertabrak oleh KA Sribilah. 1 orang meninggal dalam kejadian ini dan 1 korban lainnya kritis dan langsung dilarikan ke faskes terdekat.[110]
  • Pada tanggal 18 Juli 2023, KA S8 Kuala Stabasrelasi Tanjung Karang – Baturaja tertemper truk bermuatan tebu dipetak antara stasiun Blambangan PagarKalibalangan. Kecelakaan diakibatkan oleh kurang hati hatinya sopir truk tebu saat menyebrangi rel tanpa palang pintu. Jarak yang sudah dekat mengakibatkan truk tidak dapat menghindar dan terseret sejauh 100 meter. Lokomotif dinas CC 201 83 42r atau CC 201 120r mengalami kerusakan cukup parah dibagian ujung pendek dan seluruh as roda anjlok serta lokomotif miring ke kiri dari arah jalannya kereta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
  • Pada tanggal 18 Juli2023KA 112 Brantas dengan relasi Jakarta Pasar Senen – Blitar tertemper truk low bed dolly yang tersangkut di perlintasan jalan Madukoro kota Semarang yang terletak di petak antara stasiun JerakahSemarang Poncol. Kecelakaan disebabkan oleh sopir truk yang kurang memahami medan jalan yang dilewati yang menyebabkan trailer yang dibawa tersangkut di rel. Kecelakaan ini menyebabkan ledakan yang cukup besar akibat dari tangki bahan bakar truk yang tumpah. Lalu lintas di jalur utara Pulau Jawa koridor Cirebon–Semarang sempat tersendat akibat kejadian ini. Lokomotif CC 201 77 11 SDT atau CC 201 15 mengalami kerusakan terbakar pada bagian ujung pendek dan K1 0 80 01 BL sebagai eksekutif 1 mengalami kerusakan ringan pada bagian bogienya dan dilepas dari rangkaian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya 1 penumpang mengalami patah kaki kanan akibat panik saat akan menyelamatkan diri keluar dari kereta.
  • Pada 29 September 2023, KA Jayakarta 218 relasi Pasar Senen – Surabaya Gubeng menabrak sebuah forklift di Cikarang, yang mengakibatkan lokomotif CC 206 anjlok. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun perjalanan kereta Jayakarta tertahan hingga 156 menit.[111]
  • Pada 17 Oktober 2023, KA 17 Argo Semerurelasi Surabaya Gubeng – Gambir anjlok di KM 520+4 petak antara WatesSentolo di tikungan Kalimenur. Lalu KA Argo Wilis relasi Bandung – Surabaya Gubeng menyerempet rangkaian kereta anjlokan KA 17 Argo Semeru tersebut. Peristiwa ini menyebabkan kedua KA tersebut mengalami keterlambatan beserta lalu lintas kereta api di jalur selatan dan tengah Pulau Jawa koridor Kutoarjo–Yogyakarta ditutup imbas dari kejadian tersebut.[112] , (*/Sumber Wikepedia).
  • Pada 5 Januari 2024 terjadi Kecelakaan Kereta api Turangga melawan Commuterline, 3 tewas (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.