Inilah Tampang Pasutri Keji yang Aniaya Anaknya Hingga Tewas di Kediri, Polisi: Motifnya Kesal

Reporter: Oktavian Yogi Pratama
Editor: Andika DP
oleh -1712 Dilihat
Taskin dan Novita. (Foto: Ist/Oktavian Yogi Pratama)

KabarBaik.co – Penganiayaan terhadap AF balita tiga tahun hingga berujung kematian di Kabupaten Kediri yang dilakukan pasangan suami istri (pasutri), menyisakan pilu yang mendalam. Khususnya bagi Suyono, kakek korban yang pertama kali membongkar ulah pasutri Taskin dan Novita tersebut.

Kini, pasutri kejam itu sudah diamankan Satreskrim Polres Kediri. Keduanya masih terus menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga mendalami terkait kronologi penganiayaan dan motif para pelaku.

Kasat Peskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama membenarkan adanya peristiwa penganiayaan balita hingga tewas pads Selasa (25/6) tersebut. Pihaknya mendapat informasi jika sang korban dikubur di dekat rumah.

Untuk penyebabnya, Fauzi menyebut masih mendalami untuk kronologi dan penyebab kematian. “Masih kita dalami bersama dengan tim dari dokter forensik,” jelasnya.

Baca juga:  Atlet Karate Polres Kediri Raih 2 Medali di Kejuaraan Internasional Karate Championship 2023

Fauzy membeberkan jika ditubuh sang korban terdapat luka di daerah kepala dan badan. Penyebab kematian sejauh ini adalah adanya pendarahan di kepala yang diakibatkan kekerasan benda tumpul.

Selain itu, beberapa pihak dan saksi juga sudah diinterogasi. Kedua orang tua korban juga telah diamankan. Dari keterangan awal, pemicu kedua pelaku melakukan perbuatan tak manusiawi itu adalah rasa kesal.

“Ada rasa kesal dari orang tua, karena pengakuan dari pelaku ini mendengar anaknya berbicara tidak sesuai dengan fakta dan cenderung menyudutkan si orang tua sehingga orang tua kesal akhirnya melakukan kekerasan,” tambahnya.

Diketahui juga alasan kedua pelaku mengubur jasad buah hatinya itu di depan rumahnya akibat panik. Pasutri Taskin dan Novita tidak menyangka bila penganiayaan yang dilakukan berujung fatal. Sang anak AF meninggal dunia.

Baca juga:  Narapidana Lapas Kediri Ikut Rayakan Idul Adha

“Setelah diketahui anak korban dalam kondisi yang tidak sadar, kemudian berusaha memberikan pertolongan, namun ternyata masih belum bisa. Kemudian setelah dinyatakan anak ini sudah tidak bernyawa, maka langsung dilakukan tindakan untuk menguburkan,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, pasutri di Kediri terpaksa diseret pihak kepolisian akibat diduga telah menganiaya buah hatinya sendiri hingga tewas. Pasutri itu adalah Taskin dan Novita. Sementara korban merupakan balita perempuan berinisial AF yang masih berusia 3 tahun.

Peristiwa keji itu terjadi di RT 01 RW 02 Dusun Babadan, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Kejadian miris itu terungkap saat Suyono, kakek korban yang mendatangi kediaman cucunya.

Suyono lantas bertanya kepada sang anak Novita dan menantunya Taskin, di mana keberadaan cucunya tersebut. “Lha anakmu nyandi? mendel mawon, kulo sampe peng 3 mboten njawab kaleh buk’e (Lha anakmu kemana? diam saja, saya sampai tanya tiga kali tidak dijawab sama ibunya),” ucapnya Selasa (25/6)

Baca juga:  Arena Judi Biliar di Plosoklaten Kediri Digerebek Polisi, 2 Orang Diamankan

Ditanya hingga tiga kali, pasutri itu sempat berkelit. Namun pada akhirnya, keduanya mengaku jika sang cucu sudah meninggal dunia. Parahnya lagi, mereka mengaku menguburkan jasad anaknya itu di depan rumah pada malam hari sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Sontak, tangis Suyono pecah. Ia menangis hingga 5 jam lamanya, gingga kemudian melaporkan kepada pihak berwajib dan meminta agar jasad sang cucu itu dimakamkan di Pace, Nganjuk.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.