Intip Prosesi Umat Konghucu Kota Kediri Sembahyang Song Sien

oleh -338 Dilihat
d4c65d4b a83a 4ff6 a36f c7ce24d0e9c2
Umat Konghucu Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri melaksanakan sembahyang Song Sien. (Foto: Oktavian Yogi Pratama)

KabarBaik.co – Menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2025, 30 umat Konghucu Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri melaksanakan sembahyang Song Sien atau mengantar dewa-dewi naik ke langit.

Prayitno Sutikno, Ketua Yayasan Tri Dharma Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri mengatakan tradisi tersebut sebenarnya ketika dirumah ialah mengantarkan dewa dapur naik ke langit.

“Karena kehidupan kita yang paling banyak ya di dapur dan di ruang makan,” katanya, Jumat (24/1).

Filosofi sembahyang tersebut ialah refleksi diri dengan melaporkan tindakan selama tahun yang lama kepada langit Tuhan Yang Maha kuasa.

Tak hanya itu, beberapa altar dan patung yang berasal dari kayu dan batu juga dilakukan pembersihan.Jumlahnya ialah 17 altar dan 56 patung yang memiliki ukuran bervariasi mulai dari tinggi 20 cm dan paling besar 90 cm.

Patung tertua adalah Patung Makco Tian Shang Sheng Mu atau Tian Shang Sheng Bo, yang diyakini sebagai patung pertama atau “tuan rumah” dari semua patung di klenteng tersebut.

“Yang tercatat di Balai Cagar Budaya kita, didirikan tahun 1817,” ungkapnya.

Kita menganggapnya tahun bulannya kita karena kita bulannya ndak tahu, jadi kita perhitungan dari tahun seperti itu.

Rangkaiannya menuju puncak imlek, usai sembahyang Song Sien, dilanjut pada tanggal 28 Januari 2025 dengan sembahyang tutup tahun. Dilanjut 1 Februari sembahyang menyambut dewa-dewi turun, 5 Februari sembahyang tolak bala.

“Dilanjut malam itu kita sembahyang pada Tuhan Yang Maha kuasa, serta ucapan syukur dan permohonan perlindungan,” imbuhnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Oktavian Yogi Pratama
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.