KabarBaik.co – Suasana sunyi dan sepi menyelimuti rumah keluarga Irham Ghifari di Dusun Keterungan, Krian, Sidoarjo. Irham merupakan salah satu santri Pondok Pesantren Al Khoziny yang menjadi korban ambruknya bangunan musala pada Senin (29/9) lalu. Rumah sederhana tempat orang tuanya tinggal tampak lengang sejak kabar duka itu datang.
Irham, yang baru berusia 16 tahun, dikenal sebagai anak santun dan berbakti kepada orang tuanya. Sejak usia 13 tahun, ia sudah mondok di Ponpes Al Khoziny untuk menimba ilmu agama.
“Irham mondok di Al Khoziny sejak usia 13 tahun, kalau tidak salah. Jadi kira-kira sudah tiga tahunan dia mondok di sana,” tutur Siti Fatimah, tetangga keluarga almarhum, saat dikonfirmasi kabarBaik.co, Selasa (14/10).
Jenazah Irham berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur pada Senin (13/10) malam melalui pemeriksaan medis dan DNA di RS Bhayangkara Polda Jatim. Ia merupakan salah satu dari dua korban yang berhasil teridentifikasi malam itu, bersama Khafa Ahmad Maulana asal Gresik.
Begitu kepastian identifikasi diterima, keluarga Irham segera menuju Bangkalan untuk menyiapkan pemakaman. Sejak itu, rumah mereka di Krian tampak kosong dan tanpa aktivitas.
“Sejak kabar itu datang, keluarga langsung ke Bangkalan. Rumahnya kosong dan sepi,” ungkap Siti Fatimah.
Irham dimakamkan di kampung halamannya di Bangkalan. Rumah Faisal, ayah Irham, kini tampak sunyi tanpa seorang pun di dalamnya. Menurut Siti Fatimah, keluarga Faisal dikenal sebagai keluarga yang religius dan aktif dalam kegiatan keagamaan.
“Pak Faisal itu orangnya taat dan sering ikut yasinan. Kami nanti juga berencana melayat ke Bangkalan bersama jamaah yasinan,” ujarnya.
Warga sekitar turut merasakan kehilangan yang mendalam atas kepergian Irham. Di mata mereka, Irham dikenal sebagai anak yang sopan, rajin belajar, dan selalu membantu orang tuanya setiap kali pulang dari pondok.
Kini, suasana duka masih terasa di rumah keluarga Faisal. Teras rumah dan halaman yang sunyi menjadi saksi bisu kepergian santri muda berakhlak baik itu.
Kepergian Irham meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Bagi banyak pihak, tragedi ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan di lingkungan pendidikan. Doa pun terus dipanjatkan agar almarhum Irham Ghifari mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. (*)