Jasa Asah Pisau Laris Manis di Banyuwangi

oleh -327 Dilihat
9b6b3ef3 1a13 45a9 8766 3e793c531bc9
Muhammad Pandu tengah mengasah pisau di "bengkel"-nya. (Foto: Ikhwan)

KabarBaik.co – Tak banyak yang mengira asah pisau dapat menjadi peluang usaha yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Seperti yang dilakukan Pandu, 38 tahun, warga Kebalenan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.

Bermula dari iseng dan membantu menajamkan pisau dapur milik istri, Pandu justru kini menjadi profesional dan meraup banyak pundi rupiah dari jasa asah pisau.

“Istri saya jualan asinan. Jadi kegiatannya tiap hari tidak lepas dari memotong buah. Nah, kalau saat memotong itu pisaunya tumpul, istri bisa badmood dan cemberut,” kata Pandu, Minggu (1/6).

Setelahnya ia pun mulai belajar lewat tutorial-tutorial yang ada di Youtube hingga belajar dari orang-orang yang sudah profesional.

“Setelah itu ada teman yang pisaunya saya asahkan. Sama dia diunggah di media sosial. Ternyata banyak yang tertarik untuk mengasahkan pisaunya ke saya,” lanjutnya.

Hingga kini setiap pekannya Pandu menerima puluhan pisau untuk diasah. Pengasahan itu bahkan dikerjakannya di ruangan khusus di lantai dua rumahnya di Perumahan Baru I. Pisau-pisau tersebut kebanyakan milik ibu rumah tangga serta kafe/restoran.

“Saya melayani segala macam pisau dapur. Mulai yang paling murah pisau biasa seharga Rp 30 ribu hingga yang bermerek seharga Rp 4,5 juta,” ujar Pandu.

Ia punya dua metode pengasahan. Pertama manual dengan batu ungkal dan kedua dengan mesin. Pengasahan menggunakan batu ungkal memakan waktu lama, hingga dua jam untuk satu unit pisau.

Sementara pengasahan menggunakan mesin dinamo menghemat waktu hingga lebih dari separuh. Biasanya, Pandu mengombinasikan keduanya agar hasil pengasahan bisa cepat dan maksimal.

“Sebaiknya memang memahami pisaunya dan alat asahnya. Batu ungkal ada banyak sekali jenisnya. Harganya pun bervariasi. Salah satu milik saya adalah buatan Jepang seharga Rp 1,8 juta,” lanjut dia.

Untuk mengasah sebiji pisau, Pandu mematok tarif sesuai dengan panjang bilah mata. Setiap sentimeter ditarif Rp 1000 untuk pisau berbahan stainless dan Rp 2000 untuk pisau berbahan baja atau karbon.

“Kalau untuk pemakaian dapur rumah, saya sarankan untuk menggunakan pisau stainless saja. Alasannya, perawatannya tidak sudah dan makanan yang dipotong bisa tetap terjaga kehigenisannya,” tutur Pandu, yang kini mengoleksi lebih dari 40 pisau dapur itu.

Kepada pelanggan, Pandu menjanjikan pisau yang dibawa ke bengkelnya akan selesai dalam 24 jam. Artinya, mayoritas pisau harus menginap. Tapi, pelanggannya tak perlu pusing sebab Pandu akan meminjaminya dengan pisau lain agar tetap bisa berkativitas di dapur.

“Iya, itu fasilitas yang saya berikan agar pelanggan juga tidak binggung saat pisaunya saya bawa untuk diasah,” lanjutnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.