KabarBaik.co – Grup musik Jazz In Gresik berhasil mencuri perhatian penonton di Jazz Traffic Festival (JTF) 2024 yang digelar di Grand City Convex, Surabaya, Minggu (15/9). Tampil di panggung Stage Freeport Indonesia, grup ini mengaransemen ulang berbagai genre musik seperti pop, dangdut, dan indie menjadi nuansa jazz yang memukau.
Meski baru terbentuk pada 2024, Jazz In Gresik sudah menunjukkan kemahiran mereka dalam bermusik. Grup yang beranggotakan 12 orang ini sudah sering tampil di kafe-kafe di Gresik, dan penampilan mereka di JTF membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di ajang yang lebih besar. Penonton yang merapat ke panggung tak bisa menahan diri untuk ikut bergoyang dan bernyanyi.
“Jazz Traffic Festival yang diselenggarakan oleh Suara Surabaya luar biasa! Ini pengalaman yang sangat berharga bagi kami,” kata Mareta Eka Putri, salah satu personel Jazz In Gresik, usai tampil. Mareta mengaku terharu dengan sambutan hangat yang mereka terima dari penonton.
Personel Jazz In Gresik terdiri dari Mareta Eka Putri, Adila As Shahidah, Muhammad Fahrur Rozi Al Husein, Harum Rahmadani Indrya Sukma, Hery Sugiarto, Andrew Nababan, Fridholin Rasyad, Pitter Geret Oktavianus Hermanus, Fahmi, Valdo, Yehuda, dan Galang Wahyu Kartasemita. Dengan formasi lengkap pada vokal, drum, keyboard, gitar, bass, brass section, dan percussion, mereka menciptakan aransemen yang terdengar fresh namun tetap soulful.
Salah satu penampilan yang paling memukau adalah ketika mereka membawakan ulang lagu dangdut dengan sentuhan jazz yang elegan. Sentuhan improvisasi pada bagian brass section serta permainan bass dan keyboard yang dinamis, membuat lagu yang biasanya terdengar ceria, menjadi lebih lembut dan menenangkan.
Jazz In Gresik juga tak segan membawakan lagu-lagu indie lokal dengan aransemen yang unik. Mereka sukses memadukan harmoni khas jazz dengan ritme upbeat dari lagu-lagu indie, menghasilkan suasana yang energik namun tetap santai. Penonton terlihat antusias mengikuti setiap irama yang dimainkan.
“Ini pertama kalinya saya mendengar lagu dangdut diaransemen menjadi jazz, dan rasanya sangat berbeda, lebih halus tapi tetap enak didengar,” ujar Ardi, salah seorang penonton yang datang dari Surabaya.
Tidak hanya bermain musik, Jazz In Gresik juga berinteraksi aktif dengan penonton. Beberapa kali mereka mengajak penonton ikut bernyanyi bersama, menciptakan suasana yang lebih akrab dan intim. Aksi ini semakin membuat penonton merasa terlibat dan menikmati setiap momen yang ada.
Festival yang digelar selama dua hari ini memang menampilkan banyak musisi papan atas Indonesia, seperti Maliq & D’essentials, Yovie & Nuno, Vina Panduwinata, dan Reality Club. Namun, Jazz In Gresik berhasil mencuri hati dengan keunikan dan keahlian mereka dalam bermusik, membuktikan bahwa musisi pendatang baru juga bisa bersaing di panggung besar.
“Kami berharap bisa tampil lagi di acara-acara besar seperti ini, karena ini pengalaman yang sangat berarti buat kami. Semoga ini awal dari perjalanan panjang kami di dunia musik,” tambah Mareta penuh harap.
Jazz Traffic Festival 2024 sendiri menjadi ajang tahunan yang dinantikan oleh para pecinta musik jazz dan berbagai genre lainnya. Acara ini tak hanya menyuguhkan pertunjukan musik, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas jazz dari berbagai daerah.
Dengan penampilan apiknya, Jazz In Gresik membawa warna baru dalam festival musik ini. Mereka sukses memperlihatkan bahwa genre jazz bisa bersahabat dengan berbagai jenis musik, tanpa menghilangkan esensi dan jiwa jazz itu sendiri.
Penampilan mereka di JTF 2024 menandai awal perjalanan mereka yang lebih besar, sekaligus menambah deretan talenta baru di dunia musik Indonesia yang patut diperhitungkan. (*)
