KabarBaik.co – Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban menggelar pelatihan juru sembelih halal (Juleha) dan penanganan daging kurban (Butcher). Kegiatan ini diikuti seratus peserta yang terdiri dari para juru sembelih dan pengurus takmir masjid.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini dilakukan di Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R) Kecamatan Bancar, Tuban. Sebanyak 60 peserta mengikuti praktik langsung penyembelihan hewan ternak. Selanjutnya pada hari kedua digelar bimbingan teknis (bimtek) dan pelatihan Juleha serta penanganan daging kurban yang diikuti 40 peserta.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKP2P Tuban, Pipin Diah Larasati, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai upaya memastikan pelaksanaan penyembelihan kurban sesuai dengan prinsip aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). “Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis kepada juru sembelih agar proses kurban berjalan sesuai syariat Islam, sekaligus menjamin kualitas dan kehalalan daging yang dibagikan kepada masyarakat,” ujar Pipin, Rabu (28/5).
Menurut Pipin, seluruh peserta yang mengikuti pelatihan akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti kompetensi. Diharapkan ilmu yang diperoleh dapat diteruskan kepada juru sembelih dan takmir lain di wilayah masing-masing, demi menjamin penyembelihan yang sesuai standar kesehatan dan kehalalan.
Dalam kegiatan ini para penyembelih diberikan materi berupa tahapan penyembelihan hewan kurban, mulai dari proses sebelum, saat, hingga pasca penyembelihan, dengan tetap memperhatikan kesejahteraan hewan.
Salah satu pemateri dari BBPP Jawa Timur, Iskandar Muda, mengapresiasi antusiasme peserta. “Peserta mengikuti pelatihan dengan semangat tinggi, aktif berdiskusi, dan serius dalam praktik lapangan. Ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas penyembelihan kurban di Tuban,” ungkapnya.
Iskandar berharap para peserta tidak hanya terlibat dalam penyembelihan hewan saat Iduladha nanti, namun juga mampu menularkan ilmu kepada masyarakat sekitar. “Dengan begitu, daging kurban yang dibagikan benar-benar halalan thayyiban, sesuai syariat dan layak konsumsi,” pungkas Iskandar. (*)
