KabarBaik.co – Pemkab Banyuwangi melakukan operasi mendadak (sidak) di Pasar Tradisional secara serentak di 25 kecamatan, Rabu (26/3). Sidak ini bertujuan untuk memastikan kualitas daging layak edar sebelum dijual jelang lebaran.
Sidak dipimpin Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda. Pengecekan dilakukan secara detil untuk memastikan kualitasnya. Petugas juga mengecek kadar PH pada daging sapi yang dijual.
“Pengecekan ini dalam rangka jaminan daging yang ASUH, dan ini bersamaan dengan hari keagamaan besar nasional yakni hari raya Nyepi dan hari raya Idul Fitri,” kata Ilham.
Ilham mengatakan, kegiatan ini dilakukan dilakukan serentak oleh petugas di 25 Puskeswan yang tersebar di Banyuwangi.
Dari hasil pemeriksaan, daging dipastikan aman untuk dikonsumsi.
Dari aspek kesehatan, saat ini wabah PMK di Banyuwangi sudah melandai dan tidak ada laporan penambahan baru. Aspek utuh, dipastikan daging sapi yang dijual tidak ada campuran daging lainnya. Murni daging sapi.
“Semua sudah menyembelih di RTH, kita ada 8 RTH yang tersebar di seluruh Banyuwangi,” terangnya.
Dia menyebut, dari sisi penjualan, saat ini terjadi peningkatan hingga 300 persen. Pedagang yang biasanya menyembelih seekor sapi, menjelang Lebaran ini meningkat hingga 2 sampai 3 ekor sapi. Untuk harga daging sapi rata-rata meningkat sebesar Rp10 ribu. Dari biasanya antara Rp125 hingga Rp130 ribu per kg kini menjadi Rp135 ribu hingga Rp140 ribu per kg.
“Harganya juga meningkat rata-rata 10 ribu, saya kira itu masih dalam taraf yang wajar. Karena ini hari besar keagamaan nasional,” tegasnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto menambahkan, saat ini ketersediaan stok sapi Banyuwangi masih aman meski terjadi peningkatan permintaan hingga 300 persen. Populasi sapi Banyuwangi hampir 100 ribu ekor.
“Satu hari rata-rata normal pemotongan 32 ekor. Hari ini terlaporkan setinggi-tingginya sudah hampir 100 ekor per hari. Mungkin besok mulai naik lagi,” tegasnya.
Nanang juga memberikan tips memilih daging yang segar dan sehat. Menurutnya, saat daging digantung tidak ada air yang menetes. Karena jika ada air yang menetes ada indikasi daging gelonggongan. Berikutnya, warna daging merah segar dan sedikit basah dengan kandungan air sekitar 20 persen.
“Teman-teman juga ambil sampel untuk dicek secara laboratoris bahwa daging ini memang yang berkualitas,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, petugas juga mengecek daging ayam potong. Harga daging ayam potong cukup stabil dengan harga Rp32 ribu per kg. Permintaan daging ayam ini juga naik.(*)






