Jelang Nataru, Harga Telur Ayam di Surabaya Melonjak

oleh -820 Dilihat
IMG 20241209 WA0038
Pedagang telur di Pasar Kupang, Surabaya. (Yudha)

KabarBaik.co – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Surabaya mengalami lonjakan signifikan. Dalam tiga hari terakhir, harga telur ayam naik dari Rp 24.000 menjadi Rp 29.000 per kilogram. Lonjakan ini membuat para pedagang dan pembeli merasakan dampaknya.

Di Pasar Tradisional Dukuh Kupang, Hanafiah, salah satu pedagang telur, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini terjadi secara bertahap sejak tiga hari lalu.

“Awalnya hanya Rp 24.000, lalu naik terus sampai sekarang Rp 29.000 per kilogram. Banyak pembeli yang mengurangi jumlah pembelian, bahkan ada yang batal membeli,” ujarnya, Senin (9/12).

Tidak hanya telur ayam, bahan pangan lain seperti cabai rawit dan cabai merah besar juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Harga cabai rawit yang sebelumnya Rp 25.000 per kilogram kini menjadi Rp 35.000 per kilogram. Sementara itu, cabai merah besar naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram.

Sofia, pedagang sayuran di pasar yang sama, menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan pangan ini cukup memberatkan para pedagang.

“Cabai kecil dan cabai merah besar semuanya naik. Kalau begini, kami kesulitan menjual karena pembeli juga mengeluh,” kata Sofia.

Kenaikan harga ini pun menjadi keluhan masyarakat, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Kurniawan, seorang pembeli, berharap pemerintah dapat segera mengendalikan harga kebutuhan pokok.

“Setiap Natal dan Tahun Baru harga selalu naik. Semoga pemerintah bisa menormalkan lagi supaya kami tidak terlalu kesulitan,” ujarnya.

Selain telur dan cabai, harga bawang putih juga ikut naik, dari Rp 45.000 menjadi Rp 47.000 per kilogram. Sedangkan untuk daging ayam, harganya fluktuatif dalam sepekan terakhir. Sebelumnya sempat di angka Rp 34.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 36.000 per kilogram.

Para pedagang menduga kenaikan harga ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan jelang Nataru. Namun, mereka berharap ada intervensi dari pemerintah untuk menjaga kestabilan harga.

“Kalau harga bisa distabilkan, omset kami mungkin bisa kembali seperti biasa,” tambah Hanafiah.

Sementara itu, suasana Pasar Dukuh Kupang terlihat tetap ramai dengan aktivitas jual beli meski pembeli terlihat lebih selektif dalam berbelanja. Perayaan Nataru yang semakin dekat menjadi tantangan bagi pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.