Jelang Ramadan, Harga Cabai Rawit di Bojonegoro Tembus Rp 80 Ribu Per Kilogram

oleh -309 Dilihat
WhatsApp Image 2025 02 26 at 13.58.43
Pedagang cabai di pasar tradisional di Bojonegoro menjajakan dagangannya. (Foto: Shohibul Umam)

Kabar baik.co – Harga cabai rawit di Kabupaten Bojonegoro mulai merangkak naik menjelang datangnya Ramadan 2025. Dalam sepekan terakhir kenaikan harga bumbu dapur terjadi hingga tiga kali.

Seperti di Pasar Kota Bojonegoro harga cabai rawit mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai rawit ini terjadi secara bertahap hingga tiga kali, dari harga Rp 55 ribu dan kini tembus Rp 80 ribu per kilogram. Selain itu, harga cabai merah keriting juga turut naik dari sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

Harga cabai hijau kecil mengalami kenaikan dari Rp 30 ribu per kilogram, menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Sementara, cabai merah plompong dari harga Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu. Namun, cabai hijau besar justru mengalami penurunan dari yang awalnya Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang di Pasar Kota Bojonegoro, Sumiati mengungkapkan, kenaikan harga cabe yang cukup signifikan diduga akibat menipisnya stok cabai di pasaran. Terlebih saat ini mendekati bulan puasa. “Mungkin karena stoknya mulai menipis ya. Makanya ada kenaikan harga,” ungkapnya, Kamis (26/2).

Mahalnya harga beberapa komoditas tersebut membuat pedagang resah karena omset mereka menjadi turun hingga 30 persen dibanding pekan lalu. Para pedagang memperkirakan tingginya harga cabai ini akan berlanjut hingga hari Raya Idul Fitri 1446. “Biasanya akan terus naik, sampai lebaran (Idul Fitri) nanti,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.