KabarBaik.co – Pemkot Kediri merehabilitasi total Jembatan Brawijaya, ikon utama yang menghubungkan dua sisi Sungai Brantas. Proyek ini dimulai pada 22 September hingga 16 Desember 2025 dengan anggaran Rp 3,3 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri Yono Heryadi mengatakan bahwa arahan perubahan wajah Jembatan Brawijaya datang langsung dari Wali Kota Kediri terpilih.
“Setelah Mbak Wali terpilih, beliau punya konsep agar jembatan direhabilitasi secara menyeluruh supaya memberi identitas baru. Jadi tidak hanya perbaikan kecil, tetapi wajah totalnya berubah,” ujar Yono saat dikonfirmasi, Selasa (23/9).
Empat pilar utama jembatan yang sebelumnya menjadi sorotan, termasuk satu yang pernah terbakar, akan diganti dengan material baru. Usia material lama yang sudah empat tahun dinilai tidak lagi memadai.
“Semua diganti baru dengan warna dan konsep berbeda. Jadi benar-benar wajah baru Jembatan Brawijaya,” jelasnya.
Yono menambahkan konsep desain baru akan melibatkan praktisi budaya untuk memastikan sentuhan kearifan lokal ikut hadir. Ornamen-ornamen khas Kediri akan diaplikasikan pada pilar agar memancarkan identitas budaya kota.
“Harapan kami, wajah baru ini bukan sekadar modern, tetapi juga mengusung pesan kearifan lokal dan cagar budaya. Ada transformasi, tapi tetap berakar pada budaya kita,” tegasnya.
Dengan wajah barunya, Jembatan Brawijaya diharapkan bukan hanya berfungsi sebagai penghubung transportasi, tetapi juga menjadi landmark ikonik yang memperindah wajah Kota Kediri. (*)