KabarBaik.co – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Jember menyebut jika saat ini masih kekurangan tenaga pendidik dan juga pengawas sekolah.
Hal itu diungkapkan Kepala Disependik Jember, Hadi Mulyono, Rabu (18/12).
Pihaknya mengatakan, saat ini jumlah pengawas sekolah di Jember ada 51 orang dengan jumlah lembaga yang kurang lebih tiga ribu.
“Dari data itu masih terjadi ketimpangan antara jumlah tenaga dan lembaganya,” kata Hadi.
Ia juga menyampaikan, bukan hanya pengawasan sekolah, namun keberadaan guru di Kabupaten Jember juga tergolong sedikit.
“Keberadaan guru juga berkurang, artinya sangat kurang. Apalagi ada kebijakan sekarang GTT-PTT untuk dapat PPPK di beberapa satuan. Sehingga dimungkinkan ke depan keberadaan guru semakin berkurang,” bebernya.
Dari data tersebut, Hadi menyebut bahwa ini merupakan pekerjaan rumah (PR) dan harus ada jalan keluarnya.
“Kita cari jalan keluarnya, dengan harapan nanti sekolah juga mendapatkan SDM yang cukup, baik pengawas maupun guru,” ungkapnya.
Pihaknya menjelaskan, untuk kategori ideal sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) satu pengawas hanya 10 sekolah.
“Setiap sekolah idealnya di Permendikbud satu pengawas 10 lembaga sekolah. Masih kurang banyak,” terangnya.
Meskipun ia menyadari semua kabupaten lain rata-rata tidak akan mempu mencukupi secara ideal.
“Tapi minimal, satu wilayah ada satu pengawas, itu sudah dari semua jenjang, baik TK, SD dan SMP,” katanya.
Bahkan untuk di Kabupaten Jember, masih ada pengawas yang melangkah dua wilayah atau kecamatan.
“Saat ini masih ada yang satu pengawas itu melaksanakan tugasnya di dua kecamatan. Misalnya, wilayah Sumbersari dengan Patrang, ada yang double. Harapan ke depan, minimal satu wilayah ada satu pengawas di semua jenjang,” pungkas Hadi. (*)
