KabarBaik.co – Di tengah kepungan industri dan deretan kokohnya bangunan beton di Kota Gresik, tersembunyi sebuah kebun jeruk Jepang yang jadi magnet baru bagi penggemar buah segar hingga pejabat.
Kebun seluas 700 meter persegi milik Wito, warga Kelurahan Gending, Kecamatan Kebomas, ini menjadi oase agrikultur di lahan kapur yang tak lazim ditanami jeruk varietas Jepang.
Kebun Jeruk Pak Manyung, demikian warga menyebutnya, menjadi perhatian usai dikunjungi Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Gresik Shinta Puspita Sari yang merupakan istri Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif dan Anggota Komisi II DPRD Gresik Ricke Mayumi pada Rabu (9/7).
Di antara rimbunnya pohon jeruk Dekopon tanpa biji yang buahnya bisa mencapai 500 gram per butir, Wito menceritakan awal mula kebun tersebut.
“Dulu ini lahan kosong berisi bambu tak terawat. Saya kelola sejak tahun 2021 setelah terinspirasi saat jalan-jalan ke Bandung melihat jeruk Jepang,” tutur Wito, pria berusia 60 tahun yang juga penjual makanan laut seperti ikan manyung.
Ia menyulap lahan kapur itu dengan sentuhan pupuk organik dari limbah perut sapi. Meski tantangan iklim dan karakter tanah cukup berat, kini sudah berdiri 100 pohon jeruk, kombinasi antara jeruk Jepang Dekopon dan jeruk siem Banyuwangi, plus puluhan tanaman stroberi.
“Setelah 3 tahun, hasilnya memuaskan. Satu pohon bisa menghasilkan 23 buah,” imbuh Wito.
Kebun ini bukan sekadar tempat bercocok tanam. Wito membuka kunjungan umum berbasis reservasi dengan tiket masuk Rp 10 ribu. Pengunjung bisa memetik langsung buah yang dijual dengan harga Rp 45 ribu per kilo untuk jeruk Jepang dan Rp 15 ribu per kilo untuk jeruk siem.
Kehadiran anggota DPRD Gresik Ricke Mayumi, politisi dari Partai Gerindra itu berjanji akan membantu menyelesaikan masalah distribusi limbah perut sapi dari rumah potong hewan (RPH) yang dibutuhkan Wito untuk bahan pupuk.
“Pak Wito siap beli limbahnya, tapi kendalanya di RPH. Saya akan koordinasi dengan Dinas Pertanian agar bisa dimanfaatkan, sekalian meningkatkan pendapatan daerah,” tegas Ricke.
Tak hanya kagum dengan rasanya yang “manis kecut segar”, Ricke mengapresiasi ketekunan Wito dalam mengenalkan varietas unggulan ini ke masyarakat.
Sementara itu, Shinta sang istri Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif mengungkapkan ini kunjungan keduanya ke kebun tersebut. Ia bahkan mengajak para istri Forkopimda lainnya untuk ikut berkunjung sebagai bentuk dukungan promosi.
“Pemkab Gresik terus mendukung pengembangan pertanian. Harapannya, tempat seperti ini bisa jadi sarana edukasi sekaligus rekreasi,” ujarnya. (*)